Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Emmanuel Macron: Kebijakan Perdagangan AS Banyak Rugikan Prancis

Mediaindoneis
01/12/2022 11:56

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menyampaikan kritik kepada sejumlah kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS). Ia menyampaikan banyak regulasi AS yang merugikan Prancis.

Dengan ketidaksepakatan perdagangan membayangi kunjungan kenegaraannya ke AS, Macron duduk untuk makan siang bersama anggota Kongres, eksekutif perusahaan, dan pejabat pemerintah di Washington.

Dia mengatakan subsidi yang digelontorkan AS kepada industrinya dapat mengungkit jumlah pengangguran di Prancis.

"Ini sangat agresif bagi pebisnis kami," kata Macron pada jamuan makan siang di Perpustakaan Kongres menjelang pembicaraan perdagangan dengan Presiden Joe Biden.

Baca juga: Kapal Induk AS, USS Abraham Lincoln Terbakar

"Anda mungkin akan memperbaiki masalah Anda, tetapi Anda akan meningkatkan masalah saya," katanya.

Isu itu mengacu pada Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) kebijakan industri hijau khas Biden yang baru ini mulai berlaku.

IRA akan menggelontorkan subsidi miliaran dolar untuk teknologi ramah iklim, dengan dukungan yang kuat untuk produk buatan Amerika.

Orang Eropa kecewa melihat keuntungan AS yang tidak adil di sektor bisnis yang sudah hancur akibat perang di Ukraina.

"Saya pikir peraturan ini tidak bisa berlaku untuk AS saja," kata pemimpin Prancis itu.

"Tempatkan diri Anda pada posisi saya. Tidak ada yang menelepon saya saat IRA sedang dirancang awal tahun ini," ujarnya.

Macron menyatakan IRA seharusnya memasukan produk Eropa supaya berkeadilan.

Namun IRA hanya berpihak pada industri lokal sehingga dapat menciptakan perpecahan antara AS dengan Eropa.

"Jadi kita harus menjembatani ketegangan tersebut. Saya mendesak Washington untuk berkoordinasi lebih langsung dengan Eropa dalam masalah perdagangan," pungkasnya. (AFP/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya