Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ma'ruf Amin: Kerja Indonesia di Bidang Iklim Layak Tuai Pujian

Atalya Puspa
09/11/2022 04:51
Ma'ruf Amin: Kerja Indonesia di Bidang Iklim Layak Tuai Pujian
Wapres Ma'ruf Amin (kedua dari kiri) mengunjungi Paviliun Indonesia pada COP27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir, Selasa (8/11).(ANTARA/Saptono)

SAAT negara-negara di dunia masih mengumbar janji-janji manis soal pengendalian iklim, Indonesia sudah selangkah lebih maju dengan melakukan aksi nyata dan menghasilkan capaian positif. Hal itu pun telah diakui dunia internasional. 

Berkat aksi Indonesia menahan hilangnya hutan sebesar 25% dari tahun 2020 hingga 2021, Laporan Washington Post menyebut Indonesia merupakan negara yang paling berhasil menurunkan deforestasi secara signifikan.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan capaian itu merupakan buah dari usaha dan komitmen nyata Indonesia. 

Baca juga: Wapres Diskusikan Tiga Hal Penting dengan PM Mesir

"Saya kira layak Indonesia mendapatkan pujian. Banyak (negara lain) yang hanya menyampaikan komitmen saja tapi langkahnya tidak jelas. Indonesia kan banyak yang sudah jelas, ada berbagai hal yang sudah kita lakukan (terkait perubahan iklim)," kata Ma'ruf di sela-sela agenda Conference of The Parties (COP)-27 yang diselenggarakan di Sharm el-Sheikh, Mesir, Selasa (8/11).

Dengan berbagai aksi dan capaian Indonesia, dalam pidatonya di depan para delegasi COP-27, Ma'ruf mendorong negara-negara di dunia dan para pihak tidak hanya berbicara tentang target ambisi penurunan emisi, tapi sudah waktunya melakukan implementasi.

"Bahkan beberapa komitmen yang disepakati juga tidak bisa diimplementasikan (negara-negara maju). Seharusnya tidak hanya menyampaikan ambisi tapi juga implementasi," kata dia.

Ia menegaskan, dalam menghadapi ancaman iklim global, tidak ada jalan lain selain meningkatkan kolaborasi. Sebagai negara kepulauan, Ma'ruf mengatakan posisi Indonesia sangat strategis dalam pengendalian perubahan iklim.

Kepemimpinan Indonesia juga penting karena menjadi Presidensi G20 tahun ini, dan pada 2023 Indonesia juga akan menjadi Ketua ASEAN. Ia kembali mengingatkan bahwa semua negara harus menjadi bagian dari solusi.

"Semua harus berkontribusi sesuai dengan kapasitas masing-masing. Baik berkolaborasi maupun mencari solusi. Semua negara maju harus memberikan dukungan terhadap penanggulangan perubahan iklim," tegas Ma'ruf.

Di tengah ketidakpastian implementasi kesepakatan iklim global, Indonesia terus melangkah maju dengan komitmen menaikkan NDC dari 29% ke 31,89% dengan upaya sendiri, dan dari 41% ke 43,20% melalui dukungan dunia internasional.

Upaya pencapaiannya melalui berbagai upaya seperti perhutanan sosial, moratorium izin hutan primer, tata kelola gambut, pengendalian karhutla, dan upaya lainnya. Peran Indonesia menjadi sangat penting dalam pengurangan emisi.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pemerintah Indonesia telah menjalankan upaya terkait perubahan iklim sejak 7-8 tahun terakhir. Berbagai upaya itu bahkan sudah mendapatkan pengakuan dari Norwegia dalam bentuk Result Base Payment atau kontribusi tahap pertama berbasis hasil sebesar US$56 juta untuk mendukung implementasi berkelanjutan Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Indonesia.

Kontribusi tahap pertama berbasis hasil ini adalah untuk pengurangan emisi yang telah diverifikasi secara independen sebesar 11,2 juta ton dari pengurangan deforestasi dan degradasi hutan Indonesia pada tahun 2016/2017. 

Indonesia terbukti berhasil menurunkan deforestasi ke tingkat paling terendah selama dua dekade, menjadi 114 ribu ha per tahun pada 2019-2020 dan 2020-2021.

"Hari ini, saya dapat berita lagi bahwa World Bank sudah membayarkan US$20,9 juta sebagai pembayaran awal dari komitmen pembayaran berbasis kinerja skema FCPV-Carbonfund sebesar US$110 juta, sisanya dibayar Februari atau secepatnya," kata Siti. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya