Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Rusia Tuduh Suku Cadang Buatan Kanada dalam Drone yang Targetkan Kapal di Krimea

Ferdian Ananda Majni
31/10/2022 12:42
Rusia Tuduh Suku Cadang Buatan Kanada dalam Drone yang Targetkan Kapal di Krimea
Ilustrasi: Tembok Kremlin di Moskwa.(AFP/Yuri Kadobnov)

Pesawat nirawak yang digunakan untuk menyerang kapal Rusia di Laut Hitam di Krimea dilengkapi dengan suku cadang buatan Kanada dan digunakan dalam sistem navigasi tersebut, seperti dilaporkan kementerian pertahanan Rusia.

Dikatakan 16 pesawat nirawak Ukraina menyerang armada di Laut Hitam di Semenanjung Krimea yang dicaplok pada Sabtu pagi. Rusia mengatakan angkatan lautnya menolak serangan di teluk Sevastopol.

Militer Rusia melakukan pemeriksaan modul navigasi buatan Kanada yang ditemukan di kendaraan udara tak berawak yang ditembak jatuh.

“Menurut hasil informasi yang diperoleh dari memori penerima navigasi, ditetapkan bahwa peluncuran drone maritim dilakukan dari pantai dekat kota Odesa,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Pesawat nirawak dilaporkan bergerak di sepanjang zona aman koridor gandum, sebelum mengubah arah menuju pangkalan angkatan laut Rusia di kota terbesar di Semenanjung Krimea, Sevastopol.

Kementerian pertahanan mengatakan salah satu pesawat tak berawak mungkin telah diluncurkan dari atas salah satu kapal sipil yang disewa oleh Kyiv atau majikan Baratnya untuk ekspor produk pertanian dari pelabuhan Ukraina.

Rusia menuduh Kyiv merencanakan serangan Sevastopol dengan bantuan spesialis militer Inggris. Inggris membantah tuduhan itu.

Bulan lalu, jembatan utama yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia sebagian rusak akibat ledakan yang ditudingkan oleh Moskow oleh Ukraina. Kyiv telah membantah perannya dalam serangan yang telah menarik pembalasan Rusia.

Rusia sejak itu melakukan serangan udara dan pesawat tak berawak besar-besaran di seluruh Ukraina, merusak lebih dari sepertiga infrastruktur listriknya. (AFP/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya