Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH perusahaan Eropa meningkatkan keamanan di sekitar jaringan pipa dan mewaspadai kenaikan harga energi. Pasalnya, terdapat dugaan sabotase terhadap dua pipa yang mengirimkan gas alam dari Rusia.
Insiden itu menggarisbawahi kerentanan infrastruktur energi Eropa. Serta, mendorong Uni Eropa untuk memperingatkan kemungkinan pembalasan.
Beberapa pejabat Eropa dan pakar energi menilai Rusia kemungkinan akan disalahkan atas tindakan sabotase. Baik secara langsung diuntungkan dari kenaikan harga energi, hingga kecemasan ekonomi di kawasan Eropa.
Baca juga: Kebocoran Pipa Gas Nord Stream Diduga Disengaja
Sementara, sebagian kalangan memperingatkan agar tidak menuding Rusia, sampai penyelidik dapat menentukan apa yang sebenarnya terjadi.
Rusia diketahui telah secara tajam membatasi pengiriman gas alam ke Eropa. Langkah itu sebagai pembalasan atas sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat atas invasi ke Ukraina.
Raksasa energi Rusia, Gazprom, bahkan meningkatkan tekanan, serta mengancam lewat Twitter untuk berhenti berurusan dengan perusahaan Ukraina. Dalam hal ini, yang mengendalikan salah satu dari dua jaringan pipa tersisa yang mengirimkan gas Rusia ke Eropa.
"Di tengah adanya sabotase ke jaringan pipa gas Nord Stream, harus meningkatkan kesiapan, apalagi jika terjadi saboteasi dengan eskalasi besar," pungkas Agata Loskot-Strachota, pengamat kebijakan energi di Pusat Studi Timur.
Baca juga: UEA Sepakat Pasok Gas dan Bahan Bakar Diesel untuk Jerman
Sebelumnya, Uni Eropa mengatakan bahwa kebocoran dari dua pipa gas bawah laut Rusia-Jerman, tampaknya merupakan tindakan yang disengaja. Sebab, Norwegia yang kaya bahan bakar fosil telah meningkatkan keamanan di instalasi.
Adapun tiga aliran yang keluar dari jalur pipa Nord Stream 1 dan 2, mengakibatkan harga gas alam melonjak. Bahkan, memperburuk krisis energi di Eropa, karena berada di ambang musim dingin.
Gas metana dari kebocoran tersebut muncul ke permukaan Laut Baltik dekat Denmark dan Swedia. Pembuangan diperkirakan berlangsung selama seminggu, sampai gas di dalam jaringan pipa tersebut habis.(AFP/OL-11)
Selain proyek pipanisasi, PGN juga menargetkan 200.000 sambungan rumah tangga untuk jaringan gas (jargas) tahun ini.
PT Pertamina berkomitmen terus memperkuat pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk mendorong percepatan transisi energi.
PGN sebagai Subholding Gas Pertamina melakukan penandatanganan MoU dengan PT MRT Jakarta terkait rencana perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur TOD MRT DKI Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk mengembangkan jaringan gas dalam kota.
PGN menganggarkan pembangunan 550 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga pada 2023 dari capital expenditure internal dan swasta.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved