Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PT Pertamina berkomitmen terus memperkuat pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk mendorong percepatan transisi energi. Perusahaan akan terus melakukan optimalisasi pemanfaatan jargas dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebagai infrastruktur transisi energi demi mencapai aspirasi Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
“Ke depan, jargas akan berperan penting dalam konteks transisi energi. Tentunya perlu ada dukungan agar aset jargas berfungsi dan berperan optimal dalam konteks menjalankan transisi energi,” ujar Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini dalam keterangannya, Rabu (3/7).
Menurut Emma, kehadiran jargas yang dikelola oleh subholding Gas Pertamina yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah mendorong masyarakat memanfaatkan gas bumi untuk keperluan rumah tangga. Selain itu, gas juga telah dimanfaatkan masyarakat untuk transportasi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Baca juga : Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Pertamina, sambung Emma, telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Non Tunai periode 2021-2023 berupa sarana dan prasarana jargas dan SPBG yang terdiri atas 82 ruas jargas, 1 SPBG dan 1 paket infrastruktur pipa SPBG.
“Dari sisi sambungan jargas, PMN saat ini mencapai 426.385 Sambungan Rumah Tangga (SRT). Sebarannya mayoritas ada di Jawa dan sebagian lainnya ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua,” ucap Emma.
Dia menambahkan, PMN telah dimanfaatkan dengan baik untuk penyediaan berbagai layanan energi bagi masyarakat dan memberikan dampak bagi peningkatan kinerja Pertamina. (Z-11)
Dalam hal edukasi publik, Rucika menyoroti tantangan utama berupa kebiasaan penggunaan pipa yang tidak sesuai dengan fungsi dan aplikasinya.
Pipa adalah komponen yang umumnya tidak terlihat setelah bangunan selesai, namun dampaknya akan sangat terasa jika terjadi kebocoran atau kerusakan.
INDONESIA memiliki pabrik pipa seamless perdana dan satu-satunya di Asia Tenggara, yang diresmikan pada Kamis (6/11).
INDUSTRI pipa baja seamless (pipa baja tanpa sambungan) nasional sejatinya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Perkembangan teknologi pipa disambut baik dalam rangka terealisasinya percepata target air minum dan sanitasi yang aman
Upaya mewujudkan target pemenuhan layanan air bersih perlu mempertimbangkan aspek pembiayaan dan investasi yang tidak murah.
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menyelesaikan tahapan pemasangan jacket dan topside anjungan lepas pantai OOA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved