Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi mengatakan para demonstran, yang mengecam kematian Mahsa Amini harus dihadapi dengan tegas. Pernyataan itu disampaikan Raisi usai media nasional Iran melaporkan 35 orang tewas dalam aksi protes sepekan terakhir.
Mahsa Amini tewas setelah ditahan polisi moral ,Iran beberapa hari lalu. Perempuan berusia 22 tahun itu ditangkap polisi Iran di ruas jalan Teheran karena dianggap tidak memakai hijab dengan benar.
Kematian Amini memicu unjuk rasa berskala masif di Iran, dengan aksi solidaritas berlangsung di beberapa negara lain. Di Iran, sekelompok perempuan sempat melakukan aksi melepas dan membakar hijab mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Mahsa Amini.
Baca juga: Warga Iran di Eropa Gelar Demonstrasi Memprotes Tewasnya Amini
"Iran harus bersiap tegas terhadap mereka yang menentang kondisi keamanan dan ketenangan negara," ujar Raisi.
Pernyataan disampaikan Raisi dalam sebuah panggilan telepon dengan keluarga dari seorang petugas keamanan yang tewas ditikam. Penikaman diduga dilakukan para pengunjuk rasa yang kesal atas kematian Mahsa Amini.
"Jumlah orang yang meninggal dalam kerusuhan belakangan ini telah bertambah menjadi 35," ungkap laporan kantor berita Born.
Angka kematian resmi sebelumnya 17, termasuk lima petugas keamanan. Pemerintah Iran sempat memadamkan jaringan internet di Teheran selama satu hari dalam upaya membendung aksi protes.
Namun, sejumlah foto yang memperlihatkan demonstran perempuan Iran beraksi mengecam kematian Mahsa Amini terus bermunculan.
Sementara itu, Jumat (23/9), ribuan warga Iran berjalan di berbagai ruas jalan Teheran, usai Salat Jumat, sebagai bagian dari aksi mendukung pro-hijab. Aksi serupa yang dilakukan untuk mendukung pemerintah juga berlangsung di Ahvaz, Isfahan, Qom dan Tabriz.
Dalam tayangan langsung di televisi nasional Iran, sebagian orang dalam massa pendukung pemerintah mengecam demonstran pengecam kematian Mahsa Amini sebagai prajurit Israel. Terdengar juga teriakan, pelanggar Al-Qur'an harus dieksekusi di tengah kerumunan massa. (Middle East Eye/OL-1)
Pada usia 20 tahun, ia diangkat menjadi jaksa untuk distrik Karaj dan kemudian Provinsi Hamadan. Sebelum 1985 ia dipromosikan menjadi wakil jaksa Teheran.
Setelah kampanye yang lesu, jumlah pemilih diperkirakan akan turun ke titik terendah baru di negara yang kelelahan oleh sanksi ekonomi AS.
ultrakonservatif Ebrahim Raisi memenangi pemilihan presiden (pilpres) Iran dengan mayoritas suara, menurut pengumuman resmi pertama di TV pemerintah Iran.
Bagi pendukung setianya, dia harapan terbaik Iran untuk melawan Barat dan membawa bantuan dari krisis ekonomi yang mendalam.
Di tempat kedua dengan selisih lebar ialah ultrakonservatif Mohsen Rezai, mantan komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, yang meraih 11,8%.
Amnesty menyerukan negara-negara anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi krisis impunitas sistematis di Iran.
Kurangnya perlindungan dari pemerintah untuk penetapan harga akan memperlebar kesenjangan gender dalam pertanian.
Ratusan suporter Manchester United berdemonstrasi menentang kepemilikan keluarga Glazer, setelah klub sepak bola tersebut terlibat dalam rencana untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Pihak Liga Primer Inggris dan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investigasi menyusul protes massa yang dilakukan di sekitar stadion.
"Saya dibesarkan di sini, saya tinggal di sini, orangtua saya dari Rusia tetapi saya tidak ingin melihat penjajah."
RATUSAN supporter bonek mendatangi salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya, Jawa Timur, memprotes jadual pertandingan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB)
"Tidak masuk akal menyebut para pemain Iran dikekang. Saat ini, para pemain hanya memiliki satu hal di pikiran mereka, melaju ke putaran kedua."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved