Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rusia Tahan 1.332 Demonstran Anti-mobilisasi Tentara Cadangan

Cahya Mulyana
22/9/2022 08:24
Rusia Tahan 1.332 Demonstran Anti-mobilisasi Tentara Cadangan
Kepolisian Rusia menahan 1.332 demonstran yang menolak dektrit Presiden Vladimir Putin tentang memobilisasi sekitar 300 ribu tentara cadanga(AFP)

KEPOLISIAN Rusia menahan 1.332 demonstran yang menolak dektrit Presiden Vladimir Putin tentang memobilisasi sekitar 300 ribu tentara cadangan. Aksi ini perwujudan dari rakyat Rusia yang bersebrangan dengan ambisi Putin menguasai Ukraina.

Kelompok pemantau OVD-Info menghitung setidaknya 1.332 orang ditahan dalam aksi unjuk rasa di 38 kota berbeda di seluruh negeri setelah pidato kenegaraan Putin. Protes tersebut merupakan yang terbesar di Rusia sejak demonstrasi yang pecah menyusul pengumuman intervensi militer Moskow di Ukraina pada Februari.

Demonstrasi di Moskow berakhir dengan penahanan 50 orang oleh polisi anti-huru hara. Sementara di Saint Petersburg, polisi mengepung sekelompok kecil pengunjuk rasa dan menahan satu per satu dengan memasukkan mereka ke dalam bus.

"Tidak ada mobilisasi. Semua orang takut. Saya untuk perdamaian dan saya tidak ingin menembak. Tapi keluar sekarang sangat berbahaya, kalau tidak akan ada lebih banyak orang," kata salah satu demonstran, Vasily Fedorov.

Alexei, seorang warga berusia 60 tahun, bergabung dengan demonstran yang didominasi mahasiswa. Namun selama mengikutinya ia hanya menyaksikan pengekangan melalui penahahan oleh kepolisian.

"Saya datang ke rapat umum berencana untuk berpartisipasi, tetapi sepertinya mereka sudah menangkap semua orang. Rezim ini telah mengutuk dirinya sendiri dan menghancurkan kaum mudanya," jelasnya.

Seorang mahasiswa, Oksana Sidorenko, 20, mengaku tidak ingin mengikuti dektrit Putin. "Saya datang untuk mengatakan bahwa saya menentang perang dan mobilisasi," paparnya.

Kantor berita Interfax mengutip kementerian dalam negeri Rusia yang mengatakan telah membatalkan upaya untuk mengorganisir rapat umum yang tidak sah. Semua demonstrasi dihentikan dan mereka yang melakukan pelanggaran ditangkap dan dibawa pergi oleh polisi sambil menunggu penyelidikan dan penuntutan.

Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu mengatakan, Rabu, Rusia awalnya akan memobilisasi sekitar 300ribu tentara cadangan, setelah Putin memperingatkan akan menggunakan semua sarana militer yang tersedia di Ukraina.

Penerbangan dari Rusia hampir sepenuhnya dipesan minggu ini, menurut data maskapai dan agen perjalanan dalam eksodus orang-orang yang tidak mau bergabung dengan konflik di Ukraina. (AFP/OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya