TIONGKOK bersedia membentuk tatanan internasional bersama dengan Rusia. Tujuan kedua negara menginginkan dunia lebih adil dan rasional.
"Dunia dalam arah yang lebih adil dan rasional," ujar seorang diplomat senior Tiongkok.
Kedua kepala negara, yakni Xi Jinping dan Vladimir Putin, akan bertemu di Uzbekistan pada pekan ini. Sebagai sekutu perang dingin, hubungan Tiongkok dan Rusia semakin dekat.
Beijing dan Moskow memiliki keinginan menjadi penyeimbang di tengah dominasi global oleh Amerika Serikat.
Baca juga: Dalam Latihan Milter, Rusia dan Tiongkok Siap Unjuk Kekuatan Besar
"Di bawah arahan strategis Presiden Xi dan Presiden Putin, hubungan antara kedua negara selalu bergerak maju di jalur yang benar," ujar Kepala Urusan Luar Negeri Partai Komunis, Yang Jiechi, kepada Duta Besar Rusia untuk Tiongkok, Andrey Denisov, Senin (12/9).
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa pihaknya siap memperkuat kerja sama strategis dengan Rusia. Termasuk, menjaga kepentingan bersama kedua belah pihak, serta mempromosikan pengembangan tatanan internasional ke arah yang lebih adil.
Baca juga: Lakukan Serangan Balik, Pasukan Ukraina Lebih Banyak dari Rusia
Rusia juga akan membahas proyek jalur pasokan gas ke Tiongkok melalui Mongolia. Diketahui, Rusia berupaya meningkatkan hubungan dengan negara kawasan Asia, khususnya Tiongkok.
Tepatnya, sejak Rusia terkena sanksi negara-negara Barat atas invasi ke Ukraina. Pekan lalu, legislator top Beijing, Li Zhanshu dari Partai Komunis, melakukan perjalanan ke Rusia sejak invasi bergulir.
Dalam kunjungannya, Li memuji tingkat kepercayaan dan kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Moskow dan Beijing.(CNA/OL-11)