Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

RI Tuntut Papua Nugini Lakukan Investigasi Penembakan Nelayan 

Cahya Mulyana
25/8/2022 21:56
RI Tuntut Papua Nugini Lakukan Investigasi Penembakan Nelayan 
Potret nelayan Indonesia saat melaut di Perairan Beba, Sulawesi Selatan.(Antara)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI telah berkomunikasi dengan pemerintah Papua Nugini. Hal itu dalam rangka menuntut investigasi menyeluruh atas insiden penembakan seorang nelayan Indonesia oleh aparat keamanan Papua Nugini.

"Kemlu meminta penjelasan kepada pemerintah Papua Nugini atas insiden penembakan. Serta, meminta investigasi secara menyeluruh dan diterapkannya hukuman secara tegas, jika ditemukan pelanggaran prosedur," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam pengarahan media, Kamis (25/8).

Permintaan tersebut disampaikan kepada Kuasa Usaha ad Interim Kedutaan Besar Papua Nugini di Jakarta. Dalam hal ini, terkait insiden yang menewaskan nelayan bernama Sugeng. Indonesia juga menyesalkan insiden penembakan pada 22 Agustus 2022 terhadap korban sebagai nakhoda KMN Calvin 02.

Baca juga: Wapres Pastikan Ada Langkah Diplomasi Terkait Nelayan RI Ditembak di Papua Nugini

Selain itu, Kemlu juga meminta informasi mengenai penahanan dua kapal lainnya, yaitu KMN Arsila 77 yang diawaki tujuh orang kru dan KMN Baraka Paris, yang diawaki enam orang kru oleh otoritas Papua Nugini.

“Kemlu meminta akses kekonsuleran segera diberikan untuk dapat menemui para nelayan,” imbuh Judha.

Sebagai tanggapan, lanjut dia, Kuasa Usaha ad Interim Kedubes Papua Nugini menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Almarhum Sugeng. “Kedubes Papua Nugini mengonfirmasi adanya patroli rutin saat insiden terjadi. Berbagai permintaan Indonesia pun segera disampaikan kepada pihak terkait di Port Moresby,” pungkasnya.

Baca juga: Gubernur Papua Santuni Keluarga Korban Penembakan Kapal Patroli Papua Nugini

Dubes RI untuk Papua Nugini Andriana Supandi telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pejabat pemerintahan Papua Nugini. KBRI Port Moresby juga sudah menyampaikan nota diplomatik secara resmi untuk menyampaikan berbagai perhatian Indonesia.

Sebelumnya, tentara Papua Nugini (PNGDF) diduga menembak kapal nelayan asal Merauke, Papua, yang masuk ke perairan Papua Nugini. Berdasarkan laporan awal, terungkap ada tiga kapal nelayan yang menangkap ikan di perairan Papua Nugini. Dua kapal berhasil ditangkap dan satu kapal melarikan diri.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya