Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gubernur Papua Santuni Keluarga Korban Penembakan Kapal Patroli Papua Nugini

Marcel Kelen
24/8/2022 21:30
Gubernur Papua Santuni Keluarga Korban Penembakan Kapal Patroli Papua Nugini
Pos Lintas Batas Indonesia-Papua Nugini di Jayapura, Papua.(ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

GUBERNUR Papua Lukas Enembe menyerahkan santunan bagi keluarga
Nahkoda Kapal Kelvin 02, Sugeng, yang ditembak keamanan kapal patroli laut Papua Nugini (PNG), Rabu (24/8). Penyerahan dilakukan di rumah duka, di Jalan Natuna, Kabupaten Merauke.

Penyerahan santunan diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Muhammad
Ridwan Rumasukun, disaksikan Wakil Bupati Merauke H Riduwan, Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Papua Suzana Wanggai serta pejabat pemda setempat.

Kepada keluarga keluarga korban, Sekda Ridwan Rumasukun secara langsung
menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam atas nama Gubernur, pribadi serta seluruh warga Bumi Cenderawasih. Ia berharap pihak keluarga dapat bersabar dalam menghadapi permasalahan tersebut.

"Bapak gubernur menyampaikan permohon maaf tidak bisa hadir dan menugaskan saya dan kepala badan perbatasan (menyerahkan santunan). Beliau (Gubernur,red) sampaikan turut berduka yang mendalam," ungkapnya.

"Ibu dan keluarga mohon sabar dan memang musibah yang dihadapi tidak bisa dikembalikan. Harus kuat karena ada anak-anak yang harus dinafkahi. Semoga ke depan menjadi anak yang berguna bagi keluarga juga bagi bangsa dan negara," terang Sekda Ridwan, sebelum menyerahkan santuan yang diterima Nursam Siati, istri almarhum Sugeng.

Selain memberikan santunan bagi keluarga korban, Gubernur Papua juga
menyerahkan santunan bagi delapan ABK Kapal yang turut hadir di rumah duka. Santunan diserahkan Kepala BPPKLN Papua Suzana Wanggai.

Sementara Agus Forsiana, kakak ipar korban, mewakili Nursam Siati
meminta keadilan dan mendorong pemerintahan dari tingkat pusat hingga
daerah untuk menseriusi serta menuntaskan insiden tersebut.

"Kita minta pemerintah bisa menindaklanjuti kasus ini, karena berkaitan
dengan masalah kemanusiaan. Memang di sisi lain kita mengaku salah, karena kita masuk wilayah perairan negara lain. Namun kita sayangkan ada nyawa yang hilang," paparnya.

"Jadi, kita dari pihak keluarga minta agar ini diusut sesuai hukum yang
berlaku supaya ada keadilan," tegas Agus.

Diketahui, Sugeng, korban penembakan patroli PNG meninggalkan istri dan 3 orang anak. Almarhum kesehariannya bekerja sebagai nelayan yang juga nahkoda Kapal Kalvin 02.

Pria asal Merauke tewas ditembak saat sedang berlayar di perairan laut Australia, pada Senin (22/8) siang.

Sugeng ditembak oleh patroli keamanan perbatasan Papua Nugini (PNG), saat hendak bertolak ke Merauke, Papua.

Kepala BPPKLN Papua Suzana Wanggai mengatakan masih ada dua kapal yang kini dalam pencarian oleh pihak patroli laut Indonesia. Dua kapal yang
sebelumnya berlayar bersama dengan Kapal Kelvin 02, diduga ditahan oleh
pihak patroli perbatasan PNG untuk diproses secara hukum setempat karena melanggar batas wilayah laut.

Suzana menambahkan saat ini Kementerian Luar Negeri RI sedang
berkomunikasi dengan Pemerintah PNG untuk mengecek keadaan para awak kapal yang ditahan pihak keamanan negara tetangga tersebut. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya