TENTARA Israel mengatakan pada Senin (18/7) bahwa mereka mencegat pesawat tak berawak yang diduga milik kelompok Hizbullah Libanon yang menyeberang ke wilayah udara utara negara Yahudi itu.
"Tentara melihat dan mencegat satu pesawat tak berawak yang menyeberang dari Libanon ke wilayah Israel," kata pernyataan militer. Ia menambahkan bahwa pesawat tak berawak itu kemungkinan milik gerakan Hizbullah yang didukung Iran.
Awal bulan ini, tentara mencegat tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Hizbullah menuju ladang gas lepas pantai Karish di Mediterania. Drone Hizbullah lain, menurut tentara, yang mendekati perairan ekonomi Israel jatuh pada akhir Juni.
Baca juga: Libanon Penjarakan Aktivis karena Kerja Sama dengan Israel
Israel terlibat perang yang menghancurkan dengan Hizbullah pada 2006 dan menganggap kelompok itu sebagai salah satu musuh utamanya. Libanon dan Israel secara teknis tetap berperang dan tidak memiliki hubungan diplomatik. Penjaga perdamaian PBB berpatroli di perbatasan.
Libanon mengutuk Israel bulan lalu ketika kapal yang disewa oleh Israel dan dioperasikan oleh perusahaan energi yang terdaftar di London, Energean, memasuki ladang lepas pantai Karish. Hizbullah pada saat itu memperingatkan Energean agar tidak melanjutkan kegiatannya.
Kedua negara melanjutkan negosiasi di perbatasan maritim mereka pada 2020. Namun prosesnya terhenti oleh klaim Beirut bahwa peta yang digunakan oleh PBB dalam pembicaraan perlu dimodifikasi.
Baca juga: Menlu Libanon Kritik Misi Drone Hizbullah ke Blok Gas Israel
Libanon awalnya menuntut 860 kilometer persegi perairan yang dikatakan dalam sengketa tetapi kemudian meminta tambahan 1.430 kilometer persegi, termasuk bagian dari ladang Karish. Israel mengeklaim bahwa ladang itu terletak di perairannya dan bukan bagian dari wilayah yang disengketakan karena negosiasi sedang berlangsung. (AFP/OL-14)