Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BORIS Johnson mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris pada Kamis (7/7). Keputusan itu diambil usai ditinggalkan oleh kekuatan politiknya di parlemen maupun di lingkaran kekuasaan.
Para menteri dan anggota parlemen Partai Konservatif menyatakan Johnson sudah tidak layak menduduki jabatannya. Alasannya, Johnson sudah tidak dapat dipercaya karena tersangkut serangkaian skandal.
Berikut beberapa skandal yang telah merugikan Johnson secara politik;
Pertama skandal Pincher. Johnson diduga telah membela orang terdekatnya di Partai Konservatif dalam kasus pelecehan seksual yakni Christopher Pincher. Kabar itu menyulut pengunduran sejumlah menterinya karena mosi tidak percaya.
Februari lalu, Johnson menjadikan Pincher sebagai wakil ketua di partainya yang bertanggung jawab untuk kesejahteraan. Pekan lalu, Pincher diskors karena diduga mengulang perbuatan tidak senonoh dengan melecehkan pengunjung di sebuah pesta.
Johnson semula menutupi rekam jejak kelam orang kepercayaannya itu. Namun, mantan kantor PM Inggris Simon McDonald menulis surat yang mengatakan perlakuan Pincher sudah dilakukan berulang kali seperti hasil penyelidikannya pada 2019.
Skandal berikutnya partygate. Istilah itu diciptakan untuk merujuk pada skandal pesta yang diadakan di kantor Johnson dan perusahannya Downing Street. Kesalahannya, pesta tersebut digelar di kala rakyatnya dilarang berkerumun dan bepergian ke luar kota dengan alasan penanggulangan covid-19.
Baca juga: Kekuatan Politik Boris Johnson Semakin Lemah
Atas perbuatannya, Johnson didenda oleh polisi. Dia juga dipaksa untuk meminta maaf kepada Ratu Elizabeth karena menggelar pesta saat malam pemakaman Pangeran Philip pada April 2021.
Ketiga, skandal seks. Johnson sebagai pemimpin Partai Konservatif tertimpa efek negatif dari dua anak buahnya yang dituduh melakukan penyimpangan seksual. Pertama Imran Ahmad Khan yang sempat menjadi anggota parlemen dari partai yang dipimpin Johnson mengundurkan diri setelah dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia 15 tahun.
Kedua Neil Parish yang juga menjabat jabatan sama dengan Imran mengundurkan diri setelah mengaku telah menonton video pornografi di gawainya saat berada di House of Commons. Perbuatannya dilakukan sebanyak dua kali yang menyulut kemarahan masyarakat Inggris.
Selain kedua orang itu, terdapat satu anggota parlemen dari Partai Konservatif yang sempat ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan. Namun tidak berselang lama dia ditebus dari tahanan dan namanya tidak diungkap ke publik.
Berikutnya, skandal Owen Paterson. Johnson tertimpa sial oleh mantan menterinya, Owen Paterson, yang berasal dari partai yang dipimpinnya. Owen diskors selama 30 hari karena diduga telah melakukan nepotisme.
Terakhir, Johnson juga terjerat uang sumbangan untuk pembangunan Johnson's Downing Street. Johnson didenda £ 17.800 karena gagal melaporkan sumbangan secara akurat.(Channelnewsasia/OL-5)
PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson menyambut positif laporan mundurnya Chelsea dan Manchester City dari Liga Super Eropa, kompetisi tengah pekan sebagai tandingan Liga Champions.
Dalam pernyataan persnya, Kamis (7/1/2021) Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan, status darurat itu berlaku mulai 8 Januari hingga 7 Februari 2021.
MENTERI Austria Christine Aschbacher, mengundurkan diri dari jabatannya di kabinet menyusul tuduhan plagiarisme (menyontek tanpa izin) dalam beberapa karya universitasnya.
Johnson, yang telah menghadapi kritik atas hubungan dekatnya dengan Presiden AS Donald Trump, menyebut ada sejumlah bidang kebijakan di mana ia berharap untuk berkolaborasi dengan Biden.
Pengunduran diri itu terjadi setelah seorang perempuan dinyatakan positif Covid-19 dan dipindahkan dari rumah sakit bersalin ke fasilitas karantina Covid-19 dengan tidak manusiawi.
Regulator kesehatan Australia merupakan salah satu yang pertama di dunia dalam menyelesaikan persetujuan secara komprehensif untuk vaksin Pfizer-BioNTech
Proyek penelitian yang dipimpin University College London (UCL) mengeksplorasi efektivitas resep sosial dalam mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan di anak-anak 9-13 tahun.
peninggalan kerajaan Kutai dalam berbagai bentuk benda bersejarah dan tempat-tempat istimewa yang masih terjaga
Pavilion Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam Source Fashion, yang merupakan pameran tekstil dan produk tekstil terbesar di Inggris dan Eropa.
Pameran "CUTE" di Somerset House, London, menggali ke dalam daya tarik tak tertahankan dunia yang menggemaskan, dari kucing dan boneka hingga emoji.
Pemerintah kota Edinburgh menyetujui penerapan pajak wisata yang akan mulai diberlakukan pada 2026, menjadi yang pertama di Inggris Raya.
Di Inggris saat ini terjadi penurunan yang signifikan pada produktivitas dan pertumbuhan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved