Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Unilever Jual Ben & Jerry's, Israel Sambut dengan Gembira

Mediaindonesia.com
30/6/2022 15:45
Unilever Jual Ben & Jerry's, Israel Sambut dengan Gembira
Seorang pria berjalan melewati toko es krim Ben & Jerry's yang tutup di kota Yavne, 30 kilometer selatan Tel Aviv, Israel, tahun lalu.(AFP/Ahmad Gharabli.)

UNILIVER pada Rabu (29/6) mengumumkan penjualan sahamnya di perusahaan es krim Ben & Jerry's di Israel kepada pemegang lisensi berbasis lokal. Ini membuka jalan bagi penjualan es krim baru di permukiman ilegal Tepi Barat.

Pada Juli tahun lalu, Ben & Jerry's milik Unilever mengumumkan tidak akan lagi menjual es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki Israel yang direbut negara Yahudi itu pada 1967. Dikatakan menjual es krim di wilayah Palestina yang diduduki Israel, "Tidak konsisten dengan nilai-nilai kami," meskipun berencana untuk tetap menjual produknya di Israel.

Perusahaan induk Unilever mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah, "Menjual kepemilikan bisnis Ben & Jerry's di Israel kepada Avi Zinger sebagai pemegang lisensi yang berbasis di Israel saat ini. Kebijakan baru ini berarti Ben & Jerry's akan dijual dengan nama Ibrani dan Arab di seluruh Israel dan Tepi Barat di bawah kepemilikan penuh pemegang lisensi saat ini," katanya dalam suatu pernyataan.

Zinger terus memproduksi es krim di pabriknya di pinggiran kota Tel Aviv dan mendistribusikannya ke permukiman Israel. Ini bertentangan dengan keputusan Ben & Jerry's. "Setelah berbulan-bulan negosiasi yang panjang, kami berhasil mengamankan produksi dan penjualan es krim tercinta kami  di Israel dan Yudea serta Samaria," kata Zinger, Rabu, menggunakan istilah Alkitab untuk Tepi Barat.

Baca juga: AS dan Iran Mulai Bahas Kesepakatan Nuklir di Qatar

Ratusan ribu pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat yang dijajah Israel dan Jerusalem timur. Mereka dalam komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Warga Palestina telah mendukung langkah perusahaan itu tahun lalu. Ini dilihat sebagai kemenangan bagi gerakan BDS yang menyerukan boikot, divestasi, dan sanksi negara Yahudi akibat perlakuan buruk terhadap warga Palestina.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyambut baik keputusan itu. "Memastikan bahwa pabrik Ben & Jerry's serta tenaga kerjanya yang beragam akan dilindungi," katanya dalam pernyataan bersama dengan Menteri Ekonomi Orna Barbivai. Ini juga berarti, "Pelanggannya baik Yahudi dan Muslim, Israel dan Palestina, tidak akan menjadi sasaran kampanye delegitimasi terhadap Israel," tambah pernyataan itu.

"Antisemitisme tidak akan mengalahkan kita, bahkan dalam hal es krim," kata Lapid seperti dikutip. "Kami akan melawan delegitimasi dan kampanye BDS di setiap arena."

Baca juga: Gereja Jerusalem Kutuk Langkah Yudaisasi Israel di Tanah Dekat Al-Aqsa

Didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1978, Ben & Jerry's dikenal karena memperjuangkan tujuan progresif, termasuk melindungi lingkungan dan mempromosikan hak asasi manusia. Tahun lalu, Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan Israel akan menggunakan semua alat yang ada untuk melawan keputusan Ben & Jerry's.

Unilever pada Rabu mengatakan tidak pernah menyatakan dukungan untuk gerakan BDS. Perusahaan itu pun tidak berniat mengubah posisi itu. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya