Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Putin Samakan Dirinya dengan Tsar Peter Agung

 Cahya Mulyana
10/6/2022 09:26
Putin Samakan Dirinya dengan Tsar Peter Agung
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan para pengusahan muda di Moskow, Rusia, Kamis (9/6).(Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyamakan diri dengan Peter Agung, tsar yang memimpin penaklukan pantai Baltik selama perang abad ke-18 melawan Swedia.

Putin juga berbicara tentang kebutuhan negaranya untuk mengambil kembali wilayah dan mempertahankan diri ketika pasukan Kremlin melanjutkan perang di Ukraina timur.

Setelah mengunjungi sebuah pameran di Moskow yang didedikasikan untuk ulang tahun ke-350 tsar, Putin menggelorakan semangat dengan pendirian St Petersburg oleh Peter Agung dan ambisi Rusia modern.

Dia mengatakan kepada sekelompok pengusaha muda “Anda mendapatkan kesan bahwa dengan melawan Swedia [Peter] meraih sesuatu. Dia tidak mengambil apa-apa, dia mengambilnya kembali," katanya.

Ketika Peter Agung tmendirikan St Petersburg dan mendeklarasikannya sebagai ibu kota Rusia, “Tidak ada negara di Eropa yang mengakui wilayah ini sebagai milik Rusia”, kata Putin.

“Semua orang menganggapnya sebagai bagian dari Swedia. Tetapi sejak dahulu kala, Slavia telah tinggal di sana bersama orang-orang Finno-Ugric,” tambahnya.

"Adalah tanggung jawab kami juga untuk mengambil kembali dan mempertahankannya," kata Putin, dalam referensi yang jelas untuk serangan Rusia di Ukraina.

“Ya, ada saat-saat dalam sejarah negara kita ketika kita dipaksa untuk mundur, tetapi hanya untuk mendapatkan kembali kekuatan kita dan bergerak maju,” katanya.

Baca juga: Rusia Pukul Mundur Ukraina di Severodonetsk

Berdaulat atau koloni'

Kekalahan Swedia dalam Perang Utara Besar (1700-1721) menjadikan Rusia kekuatan utama di Laut Baltik dan pemain penting di wilayah Eropa. Tetapi dengan hubungan Rusia dengan Barat yang saat ini hancur oleh invasi Ukraina, otoritas Moskow meremehkan ketertarikan Peter terhadap Eropa dan berfokus pada perannya dalam memperluas wilayah Rusia.

Putin tampaknya membiarkan pintu terbuka untuk ekspansi teritorial lebih lanjut, sambil menegaskan kedaulatan Rusia. “Tidak ada status di antaranya. Suatu negara adalah baik berdaulat atau koloni, ”katanya.

“Tidak mungkin, mengerti kah Anda – tidak mungkin membangun pagar di sekitar negara seperti Rusia. Dan kami tidak bermaksud membangun pagar itu," tambah Putin.

Peter I pertama kali memerintah sebagai tsar dan kemudian sebagai kaisar dari tahun 1682 sampai kematiannya pada tahun 1725. (Aljazeera/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya