Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEORANG warga Palestina tewas di Tepi Barat yang diduduki, Kamis (9/6), setelah ditembak di perut oleh pasukan Israel. Ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina terkait pertumpahan darah terbaru di wilayah tersebut.
Kementerian mengatakan Mahmud Fayez Abu Ayhour yang berusia 27 tahun tewas di Halhul, utara kota pusat bentrokan Hebron. Tentara Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka sedang memeriksa keadaan insiden tersebut.
Bulan Sabit Merah sebelumnya melaporkan beberapa cedera menyusul kerusuhan di Halhul. Dalam beberapa pekan terakhir, tentara Israel telah melakukan operasi hampir setiap hari di Tepi Barat, melakukan beberapa penangkapan dalam hal yang mereka sebut sebagai kegiatan kontraterorisme.
Operasi terbaru, yang dilakukan semalam, melibatkan sembilan penangkapan, kata militer. Sembilan belas orang, sebagian besar warga sipil Israel--termasuk 18 di dalam Israel dan seorang pemukim Yahudi--tewas dalam serangan oleh warga Palestina dan Arab Israel sejak akhir Maret.
Baca juga: Kasus Abu Akleh, AS Tuntut Tanggung Jawab Israel
Pasukan keamanan Israel menanggapi dengan serangan di dalam Israel dan Tepi Barat, khususnya di dalam dan sekitar Jenin. Tiga penyerang Arab Israel dan seorang komando polisi tewas.
Empat puluh warga Palestina telah tewas di Tepi Barat, baik tersangka militan maupun nonpejuang. Ada pula korban tewas yakni seorang jurnalis Al Jazeera yang meliput serangan di Jenin dan para warga sekitar yang menyaksikan. (OL-14)
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempersiapkan peluncuran rencana perang terbaru di Gaza yang diklaim bertujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan puluhan sandera.
DI tengah serangan udara, pengungsian, dan kelaparan, kelangkaan air yang belum pernah terjadi menambah penderitaan penduduk Jalur Gaza, Palestina.
PEMIMPIN otoritas Israel Benjamin Netanyahu tengah mempertimbangkan jalur militer untuk membebaskan para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Militer Israel dituduh sengaja mengarahkan truk melintasi jalan yang tidak aman untuk dilintasi di Gaza tengah sehingga akhirnya terguling.
PBB menegaskan solusi militer tidak akan pernah menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
ISRAEL akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved