Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Korban Tewas dalam Aksi Pembantaian di Gereja Nigeria Jadi 21 Orang

Basuki Eka Purnama
07/6/2022 06:30
Korban Tewas dalam Aksi Pembantaian di Gereja Nigeria Jadi 21 Orang
Sejumlah petinggi Negara Bagian Ondo, Nigeria mengunjungi gereja yang menjadi sasaran aksi teror di negara itu.(AFP)

SEKELOMPOK orang bersenjata yang juga menggunakan bahan meledak menembaki sebuah gereja Katolik di Nigeria, Minggu (5/6), menyebabkan 21 orang, termasuk anak-anak, tewas.

Aksi berdarah di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius di Kota Owo saat misa itu adalah kejadian langka di wilayah barat daya Nigeria, yang biasanya aman, dan mengejutkan negara yang telah terbiasa dengan serangan kelompok jihadis di wilayah utara.

Noda darah masih terlihat di lantai gereja dan reruntuhan masih terlihat, sehari setelah aksi penyerangan tersebut.

Baca juga: Gereja Katolik di Nigeria Ditembaki Puluhan Jemaat Tewas

Pria bersenjata yang menyamar menjadi jemaah dan rekan mereka melepaskan tembakan dari luar gereja saat aksi penyerangan itu.

"Penyelidikan menemukan bahwa beberapa pelaku menyamar sebagai jemaah sementara rekan mereka menepatkan diri di sekeliling gereja dan melepaskan tembakan ke dalam gereja," ungkap kepolisian Nigeria.

Pecahan bahan peledak dan bom yang tidak meledak ditemukan di dalam gereja.

Juru Bicara Negara Bagian Ondo, Richard Olatunde, mengatakan sebanyak 21 orang tewas setelah pelaku meledakkan peledak di dalam gereja sebelum melepaskan tembakan.

Perwakilan Badan Manajemen Bencana Nasional Nigeria Olanrewaju Kadiri menambahkan korban tewas itu juga mencakup anak-anak sementara sekitar 40 orang lainnya terluka dalam insiden itu.

Belum ada kelompok yang mengkalim bertanggung jawab atas aksi penembakan itu dan motif aksi itu masih belum diketahui.

Wakil Presiden Nigeria Yemi Osinbajo, Senin (6/6) mengunjungi korban yang terluka dan berjanji para pelaku akan membayar mahal aksi mereka.

Pemerintah negara bagian Ondo telah menyatakan masa berkabung selama tujuh hari dan memerintahkan bendera untuk dikibarkan setengah tiang. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya