Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
POLISI menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan mahasiswa yang mencoba menyerbu rumah Presiden Sri Lanka, Minggu (29/5), ketika pemerintah menawarkan tanda damai kepada para demonstran yang menuntut pengunduran dirinya.
Pasukan antihuru hara menggunakan meriam air disusul gas air mata, saat pengunjuk rasa yang marah merobohkan barikade besi kuning di seberang jalan menuju kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo.
Di dekatnya, ribuan laki-laki dan perempuan berdemonstrasi untuk hari ke-51 berturut-turut di luar kantor tepi laut Rajapaksa, yang menuntut presiden mundur karena krisis ekonomi terburuk negara itu sejak kemerdekaan.
Baca juga: Sri Lanka Naikkan Harga Bahan Bakar ke Rekor Tertinggi
Pada Minggu (29/5) malam, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe tampil di televisi nasional. Dia pun menawarkan para pengunjuk rasa muda untuk bisa menyuarakan tentang bagaimana negara itu dikelola.
"Pemuda menyerukan perubahan dalam sistem yang ada," kata Wickremesinghe, yang memaparkan rencana untuk 15 komite yang akan bekerja dengan parlemen untuk memutuskan kebijakan nasional.
"Saya mengusulkan untuk menunjuk empat perwakilan pemuda untuk masing-masing dari 15 komite," katanya, yang menambahkan bahwa mereka bisa diambil dari pengunjuk rasa saat ini.
Demonstrasi menyebabkan suasana tegang di Kolombo, saat pihak berwenang berusaha membubarkan kerumunan besar.
Wickremesinghe bukan dari partai Rajapaksa, tetapi diberi tugas itu setelah kakak laki-laki Presiden Mahinda mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 9 Mei setelah aksi protes yang berlangsung berminggu-minggu dan ketika tidak ada legislator lain yang setuju untuk turun tangan.
Wickremesinghe adalah satu-satunya perwakilan parlemen dari Partai Persatuan Nasional, kekuatan politik yang pernah kuat yang hampir musnah dalam pemilihan terakhir Sri Lanka.
Partai Rajapaksa, yang memiliki mayoritas di legislatif, telah menawarkan untuk memberinya dukungan yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan.
Aksi mahasiswa pada Minggu (29/5) itu terjadi sehari setelah bentrokan serupa ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbu kediaman resmi era kolonial Rajapaksa yang dijaga ketat, tempat presiden bersembunyi sejak ribuan orang mengepung rumah pribadinya pada 31 Maret.
Kekurangan devisa yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengimpor bahkan pasokan yang paling penting, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan, telah menyebabkan kesulitan yang parah bagi 22 juta warga di negara itu.
Bulan lalu, pemerintah meminta Dana Moneter Internasional (IMF) untuk bantuan keuangan yang mendesak. Dan pembicaraan terus berlanjut.
Negara tersebut telah gagal membayar utang luar negeri mereka sebesar US$51 miliar. Mata uangnya telah terdepresiasi sebesar 44,2% terhadap dolar AS tahun ini, sementara inflasi mencapai rekor 33,8% bulan lalu. (AFP/OL-1)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Mantan presiden Srilanka Gotabaya Rajapaksa, dan mantan perdana menteri Srilanka Mahinda Rajapaksa bersalah atas penanganan krisis keuangan terburuk negara itu tahun lalu.
“Kami mendapat konfirmasi bahwa mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa telah kembali ke Tanah Air,”
Surat pengunduran diri Rajapaksa akan diperiksa sebelum parlemen mengumumkan secara resmi, kemungkinan pada Jumat (15/7).
Para demonstran menuntut Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengundurkan diri setelah negara itu dilanda krisis ekonomi.
"Paspor mereka dicap dan mereka naik pesawat khusus milik AU,"
Petugas imigrasi Sri Lanka menolak memberikan cap pada paspor Gotabaya Rajapaksa di ruang VIP. Ia berniat melarikan diri ke Dubai untuk menghindari hukuman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved