Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

WHO Sebut Tiongkok Perlu Ubah Strategi Nol Covid-19

Nur Aivanni 
11/5/2022 14:04
WHO Sebut Tiongkok Perlu Ubah Strategi Nol Covid-19
NICOLAS ASFOURI / AFP Seorang ibu menggendong bayinya di Wuhan, Tiongkok.(NICOLAS ASFOURI / AFP )

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), pada Selasa, mengatakan bahwa strategi nol-covid andalan Tiongkok untuk mengalahkan pandemi itu tidak berkelanjutan.

Untuk diketahui, Tiongkok telah memberlakukan tindakan keras, dengan membuat sebagian besar warga Shanghai berada di rumah selama berminggu-minggu ketika negara itu memerangi wabah terburuknya sejak pandemi dimulai.

Baca juga: Polisi Sri Lanka Tembakkan Peluru Tajam untuk Redam Kerusuhan

"Ketika kami berbicara tentang strategi nol-covid, kami tidak berpikir itu bisa berkelanjutan, mengingat perilaku virus sekarang dan apa yang kami antisipasi di masa depan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers.

"Kami telah membahas masalah ini dengan para ahli Tiongkok dan kami mengindikasikan bahwa pendekatan tersebut tidak akan berkelanjutan. Transisi ke strategi lain akan sangat penting," tambahnya.

Shanghai adalah dinamo ekonomi Tiongkok dan kota terbesarnya. Kebijakan nol-covid telah menggulung ekonomi yang beberapa bulan lalu telah bangkit kembali dari pandemi.

"Kita perlu menyeimbangkan tindakan pengendalian terhadap dampaknya terhadap masyarakat, dampaknya terhadap ekonomi, dan itu tidak selalu merupakan kalibrasi yang mudah," kata Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan.

Dia mengatakan setiap tindakan untuk memerangi pandemi covid-19 harus menunjukkan penghormatan terhadap individu dan hak asasi manusia.

Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa dunia tidak mungkin untuk menghentikan semua penularan virus.

"Tujuan kami, di tingkat global, bukan untuk menemukan semua kasus dan menghentikan semua penularan. Itu benar-benar tidak mungkin saat ini," katanya.

"Tetapi yang perlu kita lakukan adalah menurunkan transmisi karena virus beredar pada tingkat yang begitu intens," ucapnya. (AFP/Nur/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya