Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendorong sikap tegas terhadap Iran terkait perjanjian nuklir. Blinken mengatakan kepada anggota parlemen bahwa program nuklir Iran harus dihentikan dengan poin-poin yang diajukan AS.
“Kami terus percaya bahwa kembali mematuhi perjanjian akan menjadi cara terbaik untuk mengatasi tantangan nuklir yang ditimbulkan oleh Iran, dan untuk memastikan Iran, yang sudah bertindak dengan agresi luar biasa, tidak memiliki senjata nuklir," ujarnya.
Blinken mengatakan strategi AS belum berhasil menghentikan program nuklir Iran. Sehingga AS perlu membuat Iran menyepakatinya perjanjian lama karena dengan rumusan yang baru tidak kunjung disepakati.
Baca juga : Blinken Tuduh Iran Bergerak Mundur dalam Pembicaraan Kesepakatan Nuklir
"Maka dampaknya menghasilkan program nuklir yang lebih berbahaya. Iran pun bertindak dengan efek yang lebih tidak stabil di seluruh kawasan, termasuk membahayakan dan menyerang pasukan kita sendiri dengan cara yang sebelumnya tidak,” katanya.
Meskipun demikian, Blinken mengakui poin-poin kesepakatan AS dengan Iran tidak meliputi program rudal balistik dan daftar hitam kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap memusuhi AS dan sekutunya.
Senator sekaligus Ketua Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri Bob Menendez dan James Risch dari Partai Republik mempertanyakan Blinken karena tidak menekan program rudal balistik Iran.
Baca juga : Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir
“Tidak ada kesepakatan yang lebih baik daripada kesepakatan yang buruk. Saya akan mendorong Anda menggeser isunya," kata Risch kepada Blinken.
Diplomat AS dan Iran telah bernegosiasi secara tidak langsung di Wina selama lebih dari setahun untuk menghidupkan kembali pakta multilateral 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Kesepakatan itu membuat Iran mengurangi program nuklir mereka dengan imbalan pencabutan sanksi internasional terhadap ekonominya.
Mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 dan melancarkan kampanye sanksi tekanan maksimum terhadap Iran. Kemudian Iran melonggarkan komitmen mereka terhadap perjanjian dan memajukan program nuklir mereka.
Baca juga : Amerika Serikat Siapkan Alternatif jika Pembicaraan Nuklir Iran Gagal
Pejabat AS, Iran, dan Eropa sebelumnya telah menyatakan optimisme tentang JCPOA. Tetapi setelah putaran terakhir pembicaraan bulan lalu, dorongan untuk memulihkan kesepakatan tampaknya terhenti di tengah kebuntuan atas permintaan Iran untuk menghapus Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dari daftar organisasi teroris asing AS.
“Saya hanya akan mengatakan bahwa saya tidak terlalu optimistis pada prospek untuk benar-benar mendapatkan kesepakatan hingga kesimpulan,” kata Blinken.
“Saya terus percaya itu akan menjadi kepentingan terbaik negara kita jika kita dapat kembali mematuhi kesepakatan, jika Iran akan melakukan hal yang sama. Kami tidak ada di sana," pungkasnya. (Aljazeera/OL-1)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump membantah keterlibatan AS dalam serangan Israel terhadap Iran, tetapi memperingatkan akan ada balasan besar jika Iran menyerang kepentingan AS.
Pezeshkian menyatakan bahwa Israel kembali menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap hak asasi manusia maupun hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengutuk keras serangan Israel terhadap salah satu fasilitas gas utama Iran yang terletak di pesisir Teluk Persia.
Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat tajam, memasuki hari ketiga saling serang dengan korban jiwa yang terus bertambah dan sasaran serangan yang semakin meluas.
PUTRA Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran telah menghambat upaya meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
MANTAN penasihat Pentagon sekaligus Kolonel Purnawirawan Douglas Macgregor memperingatkan bahwa perang dengan Iran berpotensi menyeret Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia III.
Serangan menargetkan kompleks Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata yang berada di kawasan Nobonyad.
Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6).
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan terkutuk yang memperparah ketegangan di Timur Tengah.
Sejumlah komandan dan ilmuwan Iran menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
Militer Israel menyebut memiliki intelijen yang menunjukkan program nuklir Iran semakin berkembang maju.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved