Minggu 27 Maret 2022, 17:38 WIB

Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir

Wisnu Arto Subari | Internasional
Komitmen AS dan Israel Cegah Iran Peroleh Bom Nuklir

AFP/Jacquelyn Martin.
Menlu AS Antony Blinken (kiri) dan Menlu Israel Yair Lapid setelah konferensi pers bersama di Kemenlu Israel, Jerusalem, 27 Maret 2022.

 

AMERIKA Serikat dan Israel berkomitmen untuk memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan itu pada Minggu (27/3) ketika sekutu itu mengakui perbedaan atas negosiasi dengan Teheran.

Blinken membuat komentar itu di Jerusalem bersama rekannya dari Israel. Yair Lapid mengatakan kepada wartawan bahwa Israel memiliki perbedaan dengan Washington tentang kemungkinan kesepakatan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 dengan Teheran.

Blinken mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden percaya bahwa kembali ke implementasi penuh dari kesepakatan itu merupakan, "Cara terbaik mengembalikan program Iran ke dalam kotaknya tetapi telah lolos sejak Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian." Ini terjadi di bawah membentuk presiden Donald Trump pada 2018.

Baca juga: Warga Gaza Palestina Abaikan Studi dan Gelar demi Upah Israel

Pemerintah Israel dengan tegas menentang ketentuan kesepakatan 2015. Negara itu mengatakan bahwa mengaktifkan kembali kesepakatan awal tidak cukup untuk mengekang ancaman Iran.

Namun, Blinken berkata, "Ketika datang ke elemen yang paling penting, (Israel dan AS) saling berhadapan. Kami berdua berkomitmen, keduanya bertekad bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir."

Lapid mengatakan bahwa di tengah perbedaannya dengan Washington, Israel tetap dalam dialog terbuka dan jujur dengan sekutu terdekatnya mengenai masalah nuklir Iran.

"Israel akan melakukan apa pun yang kami yakini diperlukan untuk menghentikan program nuklir Iran. Apa pun. Dari sudut pandang kami, ancaman Iran tidak teoretis. Iran ingin menghancurkan Israel. Mereka tidak akan berhasil. Kami tidak akan membiarkan mereka," kata Lapid.

Baca juga: Amerika Serikat Kritik Iran Hadir di Pameran Pertahanan Qatar

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengatakan pada akhir pekan bahwa kesepakatan dengan Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Kolektif Bersama, kemungkinan akan diperbarui dalam hitungan hari.

Iran terlibat selama berbulan-bulan dalam pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia secara langsung. Amerika Serikat mengambil bagian secara tidak langsung dalam negosiasi. (AFP/OL-14)

Baca Juga

Ist/DPR

Banggar DPR: JICA Partner Penting Indonesia dalam Pembangunan Berkelanjutan

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 17:05 WIB
Keiichiro Nakazawa, Senior Vice Presiden JICA, menyambut baik kunjungan kerja Badan Anggaran DPR RI ke Kantor Pusat JICA di Tokyo,...
AFP/Adem Altan.

Jantung Kota Turki Diguncang Bom Bunuh Diri

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 16:45 WIB
Ibu kota Turki, Ankara, diguncang serangan teroris. Salah satu dari dua pelaku meledakkan diri menggunakan bom rakitan yang dibawanya dekat...
AFP/Arun Sankar.

Kedutaan Besar Afghanistan di India Berhenti Beroperasi

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 16:25 WIB
Kedutaan Besar Afghanistan di India menghentikan operasinya pada Minggu...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya