Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
OPOSISI Turki menggunakan isu inflasi meroket untuk menyerang elektabilitas Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kemal Kilicdaroglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) meyakini isu kemunduran ekonomi dapat membuat rakyat Turki enggan memilih kembali Erdogan di pemilu Juni 2023.
Mantan pegawai negeri berusia 73 tahun itu mengumumkan pada bulan Februari bahwa dia akan berhenti membayar tagihan listrik yang meningkat drastis. Kenaikan tarif tersebut dipicu inflasi dan penurunan nilai tukar lira.
Para ekonom menghubungkan masalah sosial Turki dengan pendekatan ekonomi yang tidak konvensional oleh Erdogan. Erdogan telah mengatur pemotongan suku bunga yang tajam untuk menekan inflasi.
Sebagai hasilnya, perkiraan inflasi tahunan Turki melonjak hingga lebih dari 60%. Beberapa dari kenaikan tersebut terkait dengan jatuhnya lira yang telah membuat impor energi jauh lebih mahal.
Kilicdaroglu mengatakan kepada wartawan dari apartemennya yang gelap, "yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin selama dua dekade pemerintahan Erdogan".
"Tindakan ini adalah perlawanan, bukan seruan untuk pembangkangan sipil," kata Kilicdaroglu.
Baca juga: Turki Pindahkan Sidang Kasus Pembunuhan Khashoggi ke Arab Saudi
Apartemennya tampak diterangi oleh satu-satunya lampu minyak tanah yang dia letakkan di atas meja di samping sofanya.
"Ini adalah perjuangan saya untuk menuntut hak Anda," lanjut Kilicdaroglu.
Erdogan dan partainya yang berideologi Islam menuduh Kilicdaroglu mencoba memicu protes jalanan dan kerusuhan sosial dengan menolak membayar tagihan listrik. Presiden berusia 68 tahun itu telah melihat tingkat kepercayaan rakyat menurun drastis akibat gejolak ekonomi.
Pengacara Erdogan mengajukan pengaduan ke pengadilan Ankara pada hari Rabu menuntut Kilicdaroglu satu juta lira ($70.000) sebagai kompensasi atas kerugian immaterial. Tapi Kilicdaroglu tidak terpengaruh dan terus melancarkan serangan terhadap Erdogan dengan isu inflasi.
"Empat juta keluarga telah terputus aliran listriknya, dan kami ingin berdiri dalam solidaritas dengan mereka," kata istri Kilicdaroglu Selvi.(France24/OL-5)
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
PRESIDEN Prabowo Subianto menerima ucapan selamat Idul Adha 1446 Hijriah dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan telepon.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya terbang ke Istanbul guna bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mendorong gencatan senjata.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky konfirmasi kunjungan ke Turki untuk bertemu Presiden Erdogan dan menyatakan kesiapan berdialog langsung dengan Vladimir Putin di Istanbul.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved