SEORANG pengacara hak-hak Palestina tewas dalam bentrokan Rabu (13/4) di dekat Nablus. Ini merupakan hari kelima operasi Israel di Tepi Barat menyusul serentetan serangan di negara Yahudi itu.
Kekerasan juga meletus dalam situs keagamaan di Nablus yang disucikan bagi orang Yahudi, Makam Yusuf, yang beberapa hari lalu dirusak oleh orang-orang Palestina. Ini meningkatkan ketegangan.
Tentara Israel mengatakan pasukannya melakukan operasi kontrateroris di Nablus, benteng militan Jenin, dan beberapa kota lain di Tepi Barat yang dijajah, tanpa segera mengomentari kematian pengacara itu. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pengacara hak asasi manusia Muhammad Hassan Muhammad Assaf, 34, "Meninggal setelah ditembak di dada oleh tentara pendudukan Israel selama agresi di kota Nablus."
Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa dia sedang berdiri di pinggir jalan, baru saja mengantar keponakannya ke sekolah. Lantas dia terkena peluru saat pasukan Israel melepaskan tembakan ketika menarik diri setelah serangan ke Nablus.
Dia dikagumi sebagai pembela sengit rakyatnya oleh badan tempat dia bekerja, Komisi Kolonisasi dan Perlawanan Tembok dari Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah. Ditanya oleh AFP, tentara Israel tidak mengatakan tentaranya telah melepaskan tembakan atau tidak di Nablus, Rabu.
Israel telah mengerahkan pasukan tambahan ke Tepi Barat dan memperkuat penghalangnya dengan wilayah itu setelah dilanda gelombang serangan yang telah merenggut 14 nyawa di Israel, kebanyakan dari mereka warga sipil, dalam tiga minggu terakhir. Yang terbaru yakni penembakan yang mengamuk Kamis lalu di jantung kota metropolitan pesisir Tel Aviv yang merenggut tiga nyawa sebelum pria bersenjata itu, berasal dari Jenin, tewas setelah perburuan besar sepanjang malam.
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat
Pasukan Israel telah membunuh 16 warga Palestina, termasuk penyerang, dalam periode yang sama, menurut hitungan AFP. Perdana Menteri Naftali Bennett telah memperingatkan Israel sekarang menyerang dan bertekad menangkap tersangka militan. Klub Tahanan Palestina pada Rabu melaporkan 14 penangkapan baru semalam di Tepi Barat.
Situs suci
Kekerasan berkobar di Makam Joseph (Yusuf) ketika pasukan Israel mengawal pekerja konstruksi Yahudi yang dikirim untuk memperbaiki makam setelah dirusak selama akhir pekan. Tentara mengatakan pasukan yang mengamankan makam itu bertemu dengan ratusan orang Palestina yang membuat kerusuhan, membakar ban, serta melemparkan bom api dan batu ke pasukan.
Tentara menanggapi hal itu dengan cara pembubaran kerusuhan dan amunisi. Bennett bersumpah pada Minggu, "Kami tidak akan membiarkan serangan seperti itu di tempat yang suci bagi kami pada malam Paskah," festival Yahudi.
Komandan militer operasi tersebut mengatakan kepada tentara yang dikerahkan untuk mengamankan pekerjaan perbaikan yang dipimpin pemukim, "Kita harus mengembalikan kehormatan tanah ini dan rakyat Israel," media Israel melaporkan.
Layanan medis Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan 31 orang terluka di lokasi dan desa terdekat, termasuk 10 orang yang terkena peluru tajam.
Situs itu sering menjadi titik api antara Israel dan Palestina dan sebagian dihancurkan pada 2000 selama intifada Palestina kedua dan dibakar pada 2015. Otoritas Palestina menganggap situs yang lebih luas itu sebagai monumen arkeologi Islam lokasi ulama Sheikh Yussef Dweikat dimakamkan dua abad lalu.
Baca juga: Serang dengan Pisau Dapur, Warga Palestina Ditembak Polisi Israel
Tentara Israel pada Selasa mengatakan telah menangkap seorang warga Palestina yang dicurigai terlibat dalam aksi vandalisme. Peziarah Yahudi biasanya dapat mengunjungi Makam Yusuf di bawah pengawalan tentara Israel.
Pada Senin, dua orang Israel ditembak dan terluka di sana setelah memasuki Nablus tanpa perlindungan militer. Salah satu pria mengatakan kepada penyiar publik Kan bahwa mereka telah pergi untuk memeriksa makam. (OL-14)