Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Belum Setujui Proposal Iran Soal Perjanjian Nuklir

Cahya Mulyana
08/4/2022 11:04
AS Belum Setujui Proposal Iran Soal Perjanjian Nuklir
Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Amerika Serikat.(AFP)

JENDERAL militer Amerika Serikat (AS) Mark Milley mengaku keberatan dengan proposal Iran untuk perjanjian nuklir. Isinya Teheran meminta Washington mengeluarkan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Iran (IRGC) dari daftar teroris.

"Menurut pendapat pribadi saya, saya percaya Pasukan Quds IRGC sebagai organisasi teroris, dan saya tidak mendukung mereka dihapus dari daftar organisasi teroris," kata Milley dalam sidang kongres AS.

Iran mendesak penghapusan status teroris pasukan itu dengan dijadikan syarat melanjutkan kesepakatan nukler 2015. Perjanjian itu berisi upaya mengendalikan pengembangan nuklir Iran dan mencegah pengembangan senjata nuklir.

Baca juga: AS-Iran Saling Tuding Atas Kebuntuan dalam Pembicaraan Nuklir 2015

Pemerintahan AS Donald Trump sebelumnya secara sepihak membatalkan kesepakatan itu pada 2018 dan setahun kemudian memberi label teroris kepada pasukan Quds.

Presiden Joe Biden telah berusaha memperbaiki diplomasi dengan Iran tetapi pembicaraan terhenti dalam sebulan terakhir karena permintaan Iran soal daftar teroris.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan IRGC memiliki pasukan yang paling menonjol yakni Pasukan Quds yang memiliki peran besar dalam jaringan teroris global."

Para pejabat AS juga mengatakan menghapus label teror terhadap pasukan Quds tidak akan memiliki banyak dampak nyata, karena IRGC tetap berada di bawah daftar panjang sanksi ekonomi dan politik. (France24/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya