Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penduduk Kota Bucha Cari Kerabat yang Hilang

Nur Aivanni
07/4/2022 12:37
Penduduk Kota Bucha Cari Kerabat yang Hilang
Petugas memasukkan jenazah ke dalam kantong untuk kemudian diidentifikasi di Bucha, Ukraina.(AFP/Genya SAVILOV)

SAAT Bucha muncul dari kengerian pendudukan Rusia, penduduk kota sangat ingin mengetahui nasib orang yang mereka cintai. Beberapa tahu bagaimana kisah mereka berakhir. Yang lain masih menunggu untuk mencari tahu, berharap itu tidak akan berakhir dengan tragedi.

Tetiana Ustymenko tahu kesimpulan dari ceritanya. Putranya dan dua temannya ditembak mati di jalan di luar dan dia mengubur mereka di taman rumah keluarga.

Oleh Onyshchenko sedang mencari dua anggota keluarganya. Dia tiba di dataran berangin di mana 50 kantong mayat diletakkan di tanah.

Baca juga: Kanada Panggil Dubes Rusia Soal Gambar Pembunuhan di Bucha 

Kerabatnya terbakar tanpa bisa dikenali, pikirnya, meskipun cincin kawin bisa jadi merupakan petunjuk untuk mengakhiri misteri saat-saat terakhir mereka.

Oleksandr Kovtun masih memiliki harapan. Putranya hilang tapi mungkin, dia beralasan, Rusia menculiknya saat mereka mundur.

Bucha diduduki pasukan Rusia pada hari-hari awal invasi. Kengerian yang tertinggal setelah penarikan mereka, minggu lalu, perlahan-lahan terbongkar.

Onyshchenko tiba untuk memeriksa mayat perang Bucha yang tewas di kuburan. Ada sekitar 50, beberapa ditumpuk di atas satu sama lain, yang lain berbaring berdampingan di tanah dalam kantong mayat hitam yang kusut.

Sekelompok petugas polisi sedang memeriksa dokumen, menulis laporan awal untuk mengidentifikasi mayat.

Setiap beberapa menit mereka membuka ritsleting kantong yang baru. Salah satunya, lengan seorang perempuan terjerat di wajahnya yang tidak bernyawa. Beberapa hanya berisi bagian tubuh, hangus dan terputus.

Onyshchenko, 49, mundur. Di sakunya ada fotokopi KTP saudara ipar perempuannya Tamila, dan akta kelahiran putrinya yang berusia 14 tahun, Anna.

Mereka meninggalkan Bucha dengan mobil pinjaman tetapi pemiliknya kemudian melihat video mobil itu terbakar di jalan.

Dia datang untuk mencari perhiasan yang khas, untuk mengidentifikasi apa yang tersisa dari ibu dan anak itu.

Putra Kovtun yang berusia 19 tahun, Oleksii, hilang. "Dia pergi ke kota dan tidak kembali," katanya. 

Pria berusia 58 tahun itu sekarang meyakini bahwa dia mungkin telah dibawa oleh Rusia.

Seorang pemuda lain dari jalan mereka dikabarkan telah ditawan di Rusia. Mungkin nasib anaknya juga demikian. "Anak saya mengenalnya," katanya. "Tidak ada harapan lain bagi kita," ucapnya.

Pada Sabtu (2/4), mayat 20 orang berpakaian sipil ditemukan berserakan di sepanjang jalan Bucha. Pada Minggu (3/4), seorang pejabat kota mengatakan 57 warga sipil telah dimakamkan di kuburan massal oleh tetangga mereka. Daftar orang yang mati bertambah hari demi hari. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya