Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SAAT Bucha muncul dari kengerian pendudukan Rusia, penduduk kota sangat ingin mengetahui nasib orang yang mereka cintai. Beberapa tahu bagaimana kisah mereka berakhir. Yang lain masih menunggu untuk mencari tahu, berharap itu tidak akan berakhir dengan tragedi.
Tetiana Ustymenko tahu kesimpulan dari ceritanya. Putranya dan dua temannya ditembak mati di jalan di luar dan dia mengubur mereka di taman rumah keluarga.
Oleh Onyshchenko sedang mencari dua anggota keluarganya. Dia tiba di dataran berangin di mana 50 kantong mayat diletakkan di tanah.
Baca juga: Kanada Panggil Dubes Rusia Soal Gambar Pembunuhan di Bucha
Kerabatnya terbakar tanpa bisa dikenali, pikirnya, meskipun cincin kawin bisa jadi merupakan petunjuk untuk mengakhiri misteri saat-saat terakhir mereka.
Oleksandr Kovtun masih memiliki harapan. Putranya hilang tapi mungkin, dia beralasan, Rusia menculiknya saat mereka mundur.
Bucha diduduki pasukan Rusia pada hari-hari awal invasi. Kengerian yang tertinggal setelah penarikan mereka, minggu lalu, perlahan-lahan terbongkar.
Onyshchenko tiba untuk memeriksa mayat perang Bucha yang tewas di kuburan. Ada sekitar 50, beberapa ditumpuk di atas satu sama lain, yang lain berbaring berdampingan di tanah dalam kantong mayat hitam yang kusut.
Sekelompok petugas polisi sedang memeriksa dokumen, menulis laporan awal untuk mengidentifikasi mayat.
Setiap beberapa menit mereka membuka ritsleting kantong yang baru. Salah satunya, lengan seorang perempuan terjerat di wajahnya yang tidak bernyawa. Beberapa hanya berisi bagian tubuh, hangus dan terputus.
Onyshchenko, 49, mundur. Di sakunya ada fotokopi KTP saudara ipar perempuannya Tamila, dan akta kelahiran putrinya yang berusia 14 tahun, Anna.
Mereka meninggalkan Bucha dengan mobil pinjaman tetapi pemiliknya kemudian melihat video mobil itu terbakar di jalan.
Dia datang untuk mencari perhiasan yang khas, untuk mengidentifikasi apa yang tersisa dari ibu dan anak itu.
Putra Kovtun yang berusia 19 tahun, Oleksii, hilang. "Dia pergi ke kota dan tidak kembali," katanya.
Pria berusia 58 tahun itu sekarang meyakini bahwa dia mungkin telah dibawa oleh Rusia.
Seorang pemuda lain dari jalan mereka dikabarkan telah ditawan di Rusia. Mungkin nasib anaknya juga demikian. "Anak saya mengenalnya," katanya. "Tidak ada harapan lain bagi kita," ucapnya.
Pada Sabtu (2/4), mayat 20 orang berpakaian sipil ditemukan berserakan di sepanjang jalan Bucha. Pada Minggu (3/4), seorang pejabat kota mengatakan 57 warga sipil telah dimakamkan di kuburan massal oleh tetangga mereka. Daftar orang yang mati bertambah hari demi hari. (AFP/OL-1)
Ukraina mengalami serangan udara terbesar sejak invasi 2022 dengan ratusan drone dan rudal diluncurkan Rusia.
Atlet-atlet Rusia memiliki kapasitas dan kualitas yang lumayan bagus.
Donald Trump mengatakan AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Roman Starovoit, mantan Menteri Transportasi Rusia, ditemukan tewas setelah dipecat Presiden Putin.
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
"Terlepas dari kenyataan bahwa operasi militer sedang berlangsung, kami masih berharap akan dapat mencapai kesepakatan di jalur diplomatik," kata Putin.
Pejabat Ukraina mengatakan ratusan warga sipil ditemukan tewas di daerah yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia dan gambar mayat di jalan-jalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved