Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ukraina Tuding Rusia Berusaha Sembunyikan Fakta Ribuan Orang Tewas di Mariupol

Nur Aivanni
07/4/2022 08:34
Ukraina Tuding Rusia Berusaha Sembunyikan Fakta Ribuan Orang Tewas di Mariupol
Foto satelit yang memperlihatkan kehancuran di Kota Mariupol, Ukraina, akibat invasi Rusia.(AFP/Satellite image ©2022 Maxar Technologies)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu (6/4), mengatakan Rusia memblokir akses kemanusiaan ke kota pelabuhan Mariupol yang terkepung karena ingin menyembunyikan bukti ribuan orang tewas di sana.

"Alasan mengapa kami tidak bisa masuk ke Mariupol dengan kargo kemanusiaan justru karena mereka takut dunia akan melihat apa yang terjadi di sana," kata Zelensky kepada TV Haberturk Turki.

"Saya pikir itu adalah tragedi di sana, itu neraka. Saya tahu itu bukan puluhan, tetapi ribuan orang, orang yang berbeda, yang terbunuh di sana dan ribuan lainnya terluka," kata Zelensky.

Baca juga: Menlu: 133 WNI Sudah Keluar dari Ukraina

Namun, dia menyatakan keyakinannya bahwa Rusia tidak akan berhasil menyembunyikan semua bukti.

"Mereka tidak akan bisa menyembunyikan semua ini dan mengubur semua orang Ukraina yang meninggal dan terluka. Jumlahnya seperti itu, ribuan orang, tidak mungkin disembunyikan," ucapnya.

Zelensky mengatakan Rusia telah berusaha menyembunyikan bukti kejahatan di Kota Bucha di luar Kyiv dan beberapa komunitas terdekat, dengan pejabat Ukraina menuduh Moskow melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil.

"Mereka membakar keluarga. Keluarga. Kemarin kami menemukan lagi keluarga baru: ayah, ibu, dua anak. Kecil, anak kecil, dua," kata Zelensky. "Itulah mengapa saya mengatakan 'mereka adalah Nazi'!"

Saat ditanya tentang melanjutkan pembicaraan damai dengan Rusia, Zelensky mengatakan mereka harus tetap melakukannya. 

"Saya pikir sulit untuk menghentikan perang ini tanpanya," kata Zelensky.

Namun dia menambahkan dia mengalami kesulitan melanjutkan pembicaraan dengan Moskow. 

"Karena kami mengerti dengan siapa kami berhadapan," tandasnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya