Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Menlu Tiongkok dan Menlu Ukraina Bahas Invasi Rusia

Nur Aivanni
05/4/2022 19:30
Menlu Tiongkok dan Menlu Ukraina Bahas Invasi Rusia
Menlu Tiongkok Wang Yi saat menyampaikan konferensi pers.(AFP)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Tiongkok dan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba  telah melakukan pembicaraan untuk pertama kalinya. Tepatnya, setelah konflik Rusia-Ukraina berlangsung lebih dari sebulan.

Panggilan telepon pada Senin waktu setempat, antara Wang Yi dan Kuleba, merupakan pembicaraan tingkat tinggi pertama sejak 1 Maret. Sementara itu, Menlu Rusia Sergei Lavrov diketahui mengunjungi Tiongkok untuk serangkaian pertemuan pada pekan lalu.

Selama percakapan telepon, yang diklaim Tiongkok sebagai permintaan Rusia, Wang menyatakan sikap dasar negaranya terhadap konflik antara Rusia dan Ukraina ialah mendorong pembicaraan damai.

Baca juga: Presiden Ukraina akan Berpidato di DK PBB

"Perang suatu hari nanti akan berakhir. Kuncinya adalah bagaimana belajar dari pengalaman menyakitkan ini, untuk menegakkan keamanan abadi di Eropa," tutur Wang.

Menurutnya, Beijing percaya pada pembentukan mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan. Dalam hal ini, berdasarkan dialog yang setara dan prinsip keamanan yang tak terpisahkan.

Baca juga: AS-Iran Saling Tuding Atas Kebuntuan dalam Pembicaraan Nuklir 2015

"Tiongkok bersedia mengambil posisi yang objektif dan adil. Untuk terus memainkan peran konstruktif dengan caranya sendiri," imbuhnya.

Lewat akun Twitter-nya, Kuleba menyampaikan apresiasi kepada Tiongkok atas solidaritas terhadap korban sipil. Kecaman internasional terhadap Rusia telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Tiongkok disebut enggan mengecam sekutu lamanya, Rusia, atas invasi ke Ukraina. Kedekatan diplomatik antara Tiongkok dan Rusia, telah memicu kekhawatiran bahwa Beijing siap membantu Kremlin menghindari dampak sanksi negara-negara Barat.(AFP/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya