Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rusia Bantah Lakukan Pembunuhan Massal di Bucha Ukraina

Cahya Mulyana
04/4/2022 21:00
Rusia Bantah Lakukan Pembunuhan Massal di Bucha Ukraina
Orang-orang bereaksi ketika mereka berkumpul di dekat kuburan massal di kota Bucha, barat laut ibu kota Ukraina Kyiv pada 3 April 2022.(AFP/Sergei Supinsky.)

KEMENTERIAN Luar Negeri Rusia membantah tudingan Amerika Serikat (AS), Eropa dan, Ukraina bahwa negara tersebut melakukan pembunuhan masal di Bucha, dekat Kyiv. Moskow menilai skenario ini sengaja dibuat untuk memutarbalikkan fakta.

"Siapa yang menguasai provokasi? Tentu saja AS dan NATO," kata juru bicara kementerian Maria Zakharova dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah pada Minggu malam (3/4). Zakharova mengatakan bahwa kemarahan langsung usai melihat kuburan massal sudah direncanakan untuk menodai reputasi Rusia. 

"Dalam kasus ini, menurut saya fakta bahwa pernyataan ini (tentang Rusia) dibuat pada menit-menit pertama setelah materi-materi ini muncul, tidak diragukan lagi siapa yang 'memerintahkan' cerita ini," katanya.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada Minggu bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia setelah menemukan ratusan mayat. Beberapa diikat dan ditembak dari jarak dekat. Mayat berserakan di sekitar kota-kota di luar Kyiv setelah pasukan Rusia menarik diri dari daerah itu.

Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa foto-foto dan rekaman yang disiarkan dari Bucha merupakan provokasi yang dirancang untuk mengganggu pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa gambar-gambar itu merupakan pertunjukan lain yang dipentaskan oleh rezim Kyiv.

Rekaman dan foto-foto warga sipil yang tewas berserakan di seluruh kota telah mendorong negara-negara Barat untuk menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina dihukum. Rusia, sebaliknya, meminta agar Dewan Keamanan PBB bersidang pada Senin untuk membahas yang disebutnya provokasi oleh radikal Ukraina di Bucha.

Baca juga: Iran hanya akan ke Wina untuk Tuntaskan Kesepakatan Nuklir

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam yang disebutnya operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya. Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras. Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya. (Channelnewsasia/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya