Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Iran hanya akan ke Wina untuk Tuntaskan Kesepakatan Nuklir

Mediaindonesia.com
04/4/2022 17:55
Iran hanya akan ke Wina untuk Tuntaskan Kesepakatan Nuklir
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh berpidato pada konferensi pers di Teheran, pada 14 Maret 2022.(AFP/Marzieh Soleimani.)

IRAN hanya akan kembali ke Wina untuk menuntaskan kesepakatan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir penting pada 2015 dengan kekuatan dunia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan itu Senin (4/4).

"Kami tidak akan pergi ke Wina untuk negosiasi baru tetapi untuk menyelesaikan perjanjian nuklir," kata Khatibzadeh kepada wartawan di Teheran. Namun, Iran mengatakan masih ada masalah luar biasa yang menunggu penyelesaian di Washington.

"Saat ini, kami belum memiliki jawaban pasti dari Washington," kata Khatibzadeh. "Jika Washington menjawab pertanyaan yang luar biasa, kami bisa pergi ke Wina sesegera mungkin."

Teheran telah terlibat dalam negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia secara langsung, serta Amerika Serikat secara tidak langsung.

Baca juga: Syiah Mulai Ramadan pada Minggu, Mayoritas Suni di Sabtu

Delegasi Iran dan AS di Wina tidak berkomunikasi secara langsung, tetapi pesan disampaikan melalui peserta lain dan Uni Eropa sebagai koordinator pembicaraan. Hampir satu tahun negosiasi telah membawa para pihak hampir memperbarui kesepakatan 2015.

Namun pembicaraan dihentikan bulan lalu, setelah Rusia menuntut jaminan bahwa sanksi Barat yang dijatuhkan setelah invasinya ke Ukraina tidak akan merusak perdagangannya dengan Iran. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kemudian mengatakan Moskow telah menerima jaminan yang diperlukan dari Washington untuk perdagangan dengan Iran.

Di antara poin-poin penting yang mencuat yaitu permintaan Teheran untuk menghapus dari daftar teror AS Pengawal Revolusi, lengan ideologis militer Iran. Washington baru-baru ini mengonfirmasi bahwa sanksi terhadap Pengawal akan tetap ada. "Hari ini, pada fase terakhir, Amerika Serikat berusaha menghilangkan manfaat ekonomi dari perjanjian tersebut," kata Khatibzadeh.

Baca juga: Iran Kecam Sanksi Baru AS sebagai Tanda Niat Buruk

JCPOA memberikan keringanan sanksi kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya untuk menjamin bahwa Teheran tidak dapat mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir. Ini sesuatu yang selalu disangkal ingin dilakukan. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya