Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pro Kontra Umat Islam Tarawih di Times Square untuk Pertama Kali

Mediaindonesia.com
04/4/2022 15:00
Pro Kontra Umat Islam Tarawih di Times Square untuk Pertama Kali
Orang-orang berjalan melalui Times Square pada 11 Maret 2022 di New York City.(AFP/Spencer Platt.)

TERMASUK peristiwa langka, ratusan Muslim berkumpul melakukan salat tarawih di Times Square di New York pada Sabtu (2/4) untuk menandai mulainya bulan suci Ramadan. Untuk pertama kali dalam sejarah, umat Islam melakukan salat tarawih di tempat ikonis milik Amerika Serikat ini.

Penyelenggara acara mengatakan kepada media lokal bahwa Muslim yang tinggal di Amerika Serikat ingin merayakan Ramadan di tempat simbolis di jantung Kota New York. Ini dilakukan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Islam merupakan agama yang damai.

Penyelenggara mengatakan bahwa ada kesalahpahaman tentang Islam. "Kami ingin menjelaskan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu tentang Islam sebagai agama damai," ujarnya sebagaimana dilansir Gulf Today, Senin (4/4).

Namun tentu ada yang kontra terhadap hal itu. Beberapa warga Muslim New York menyuarakan keprihatinan atas keinginan untuk mengadakan acara keagamaan di lokasi tersebut. Mereka mengeklaim bahwa salat yang dilakukan di hadapan papan reklame raksasa yang sering menampilkan gambar model berpakaian minim tidak akan menjembatani kesenjangan antara Muslim dan masyarakat luas.

"Tarawih seharusnya menjadi bentuk ibadah yang intim. Saya tidak mengerti mengapa ini harus dilakukan di Times Square? Pernahkah Anda melihat papan reklame?" Sabrina Jamil, seorang penduduk Queens, mengatakan kepada Middle East Eye (MEE).

"Saya berada di sana kemarin dengan mertua saya. Orang-orang praktis telanjang di layar. Pesan apa yang kami kirimkan kepada non-Muslim dengan berdoa di bawah itu?"

Panitia acara itu, SQ, yang memiliki lebih dari 152.000 pengikut di Instagram dan hampir 400.000 pelanggan di Youtube, mengatakan sekitar 1.200 orang telah mendaftar untuk menghadiri salat. "Times Square membawa orang-orang dari seluruh NYC dan dunia dan itu hanya getaran," katanya kepada MEE.

"Allah mengilhami saya untuk mengadakan acara dakwah yang tidak hanya menyatukan umat Islam tetapi juga mengajarkan kepada non-Muslim tentang Ramadan, mengapa kita berpuasa, dan pada dasarnya mendidik mereka tentang Islam sambil menciptakan acara dakwah paling menghibur dan bersejarah yang pernah ada."

Trafalgar Square London mengadakan pertemuan buka puasa sebelum pandemi korona, tetapi belum menjadi tuan rumah salat tarawih.

Farah Zaidi, seorang warga Brooklyn, mengatakan meskipun penyelenggara mengeklaim hal itu, baginya tidak jelas yang akan dicapai acara publik selain sebagai tontonan. "Apakah mereka akan benar-benar membungkam Times Square, yang secara harfiah merupakan tempat paling keras dengan musik bising di mana-mana, sementara mereka melafalkan kata-kata Allah yang paling indah? Semoga berhasil."

Sami Rizwan, warga lain, mengatakan kepada MEE bahwa uang yang digunakan SQ untuk mendanai acara tersebut dapat digunakan untuk memberi makan para tunawisma atau kelompok rentan lain di kota tersebut. "Saya yakin dia menghasilkan banyak uang sebagai YouTuber. Namun dia bisa menggunakannya untuk memberi makan seribu orang. Dia bisa menyumbangkannya ke salah satu pantries. Tidak semuanya harus mencolok."

Baca juga: Kejahatan Jalanan di California, 6 Tewas dan 18 Luka

Middle East Eye menghubungi Departemen Perizinan New York untuk mengonfirmasi status resmi acara tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan pada saat publikasi. Tidak jelas juga ada tidaknya masjid, wali kota, atau pihak berwenang setempat yang mendukung atau terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya