Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Negosiator Ukraina Sebut Rusia Secara Lisan Setujui Proposal Kyiv

 Nur Aivanni
03/4/2022 09:53
Negosiator Ukraina Sebut Rusia Secara Lisan Setujui Proposal Kyiv
Negosiator Ukraina, Davyd Arakhamia, yang juga seorang poliikus dan pengusaha.(Ist/Wikipedia)

NEGOSIATOR utama Ukraina dalam pembicaraan damai dengan Rusia, pada Sabtu (2/4), mengatakan bahwa Moskow telah secara lisan menyetujui proposal utama Ukraina.

Negosiator Davyd Arakhamia yang juga seorang polikus dan pengusaha mengatakan kepada saluran televisi Ukraina bahwa setiap pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan besar akan berlangsung di Turki.

"Federasi Rusia telah memberikan jawaban resmi untuk semua posisi, yaitu bahwa mereka menerima posisi (Ukraina), kecuali untuk masalah Krimea (yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014)," kata Arakhamia, poliikus dari Partai Pelayanan Masyarakat. 

Dia mengatakan bahwa sementara tidak ada konfirmasi resmi secara tertulis, pihak Rusia mengatakannya secara lisan.

Pernyataan itu muncul ketika Ukraina mengatakan telah merebut kembali kendali atas seluruh wilayah Kyiv.

Baca juga: Rusia Masih Serang Beberapa Kota di Ukraina

Arakhamia mengatakan Moskow telah sepakat dalam pembicaraan bahwa referendum tentang status netral Ukraina akan menjadi satu-satunya jalan keluar dari situasi tersebut.

Saat ditanya apa yang akan terjadi jika Ukraina memilih menentang status netral untuk negara itu, Arakhamia mengatakan pihaknya akan kembali ke keadaan perang atau kembali ke negosiasi baru.

Kremlin bersikeras bahwa Ukraina mengadopsi status netral.

Arakhamia mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon pihaknya dan Vladimir Putin pada Jumat (1/4), dengan mengatakan bahwa dia akan menjadi tuan rumah pertemuan itu.

"Baik tanggal maupun tempatnya tidak diketahui, tetapi kami percaya bahwa tempat itu kemungkinan besar adalah Ankara atau Istanbul," katanya.

Turki, yang memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina, telah berusaha menengahi konflik tersebut.

Sejak Putin melancarkan invasi ke Ukraina, Zelensky telah berulang kali menyerukan pembicaraan tatap muka dengan kepala Kremlin tersebut. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya