Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Salat Tarawih akan Kembali Digelar di Hagia Sophia Setelah 88 Tahun

Basuki Eka Purnama
01/4/2022 06:45
Salat Tarawih akan Kembali Digelar di Hagia Sophia Setelah 88 Tahun
Warga Turki melakukan salat di dalam Masjid Hagia Sophia(AFP/Yasin AKGUL)

SALAT Tarawih selama bulan Ramadan akan kembali digelar di Masjid Hagia Sophia, Istanbul untuk pertama kalinya dalam 88 tahun. Hal itu diungkapkan lembga relijius tertinggi Turki, Diyanet, Kamis (31/3).

"Alhamdullilah, untuk pertama kalinya dalam 88 tahun, masjid ini akan menggelar Salat Tarawih selama Ramadan," ujar Kepala Diyanet Ali Erbas.

"Insyallah, saya akan menyaksikan momen indah itu dengan menjadi pemimpin Salat Tarawih pertama," lanjutnya.

Baca juga: UNESCO Minta Laporan Turki Soal Hagia Sophia

Salat Tarawih di Hagia Sophia akan digelar pada Jumat, Sabtu, dan Minggu selama Ramadan dimulai pada pekan ini.

Meski bangunan bersejarah, yang sebelumnya adalah museum itu, diubah kembali menjadi masjid pada 2020, pandemi covid-19 menyebabkan bangunan itu tidak pernah digunakan untuk salat hingga saat ini.

Itu bukanlah kali pertama Hagia Sophia berubah fungsi.

Bangunan itu pertama kali dibangun sebagai gereja katedral antara 532 dan 537 di masa pemerintahan Kaisar Justinian I. Bangunan itu dipandang sebagai bangunan terpenting dari era Byzantine.

Setelah kekaiaran Ottoman menaklukan Constantinopel (yang saat ini bernama Istanbul) pada 143, Hagia Sophia dijadikan masjid sebelum kemudian beralih fungsi menjadi museum pada 1935 setelah Republik Turki yang sekuler berdiri pada 1923.

Bangunan itu dimasukkan sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 1985.

Pada Juni 2020, pemerintah Turki mengembalikan Hagia Sophia sebagai masjid. Langkah itu mendapatkan kecaman dari dunia internasional.

Tahun lalu, Komite Warisan Budaya Dunia UNESCO meminta Turki memberikan laporan mengenai kondisi konservasi Hagia Sophia sembari menyatakan kekhawatiran mereka akan konsekuensi penggunaan bangunan itu sebagai masjid.

Pemerintah Turki dengan segera menolak permintaan itu dan mengecam langkah UNESCO itu sebagai langkah yang bias dan politis. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya