Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMENANG Hadiah Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz, Selasa (15/3), mengatakan kecepatan dan intensitas sanksi ekonomi dan finansial yang dijatuhkan terhadap Rusia akan membuat sanksi tersebut efektif. Meski begitu, dia memperingatkan Eropa agar berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia.
Menurutnya, kemampuan Moskow menggelar perang di Ukraina akan lumpuh dengan sanksi ekonomi yang mereka terima.
"Mereka sudah kehilangan sejumlah besar peralatan militer yang harus bisa mereka gantikan," ujar Stiglitz kepada AFP.
Baca juga: Paus Kunjungi Anak-anak Ukraina di Rumah Sakit Vatikan
Apakah Rusia mampu melakukan hal itu masih menijadi tanda tanya besar.
Kesuksesan dari sanksi ekonomi, lanjutnya, ditentukan oleh kecepatan pemberlakuaknnya.
"Saya rasa hal itu penting karena jika dilakukan secara bertahap, mereka memiliki waktu untuk menyesuaikan diri," ungkap Stiglitz.
Namun, lanjutnya, sulit diketahui apakah sanksi terhadap warga dan oligark Rusia itu akan bisa memaksa Presiden Vladmir Putin menghentikan invasinya ke Ukraina.
"Mereka menjalankan propaganda misinformasi sehingga warga Rusia menyalahkan negar-negara Barat ketimbang Putin atas sanksi kepada Rusia," ungkap Stiglitz.
Mantan penasehat eknomi senior Presiden Amerika Serikat Bill Clinton itu kemudian menambahkan negara-negara Eropa harus berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia karena itu digunakan Moskow untuk membiayai perang mereka.
Sebagai kompensasi, Stiglitz menyarankan sistem 'berbagi beban' di antara negara-negara Eropa yang sebelumnya bergantung pada Rusia untuk pasokan minyak.
Meski AS telah mengeblok semua impor minyak dan gas dari Rusia, negara-negara Eropa seperti Jerman dan negara-negara Baltik tidak memiliki alternatif sumber minyak lainnya.
"Kita harus memberikan tekanan kepada Arab Saudi, Abu Dhbai, dan UEA serta melonggarkan sanksi terhadap Iran dan Venezuela sehingga kita bisa mendapatkan minyak mereka," ungkap Stiglitz. (AFP/OL-1)
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
Rudal Patriot adalah sistem pertahanan udara canggih AS yang mampu hancurkan rudal balistik, jelajah, dan drone. Ini peran dan kemampuannya di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Pertamina EP menggandeng BUMD dan KUD untuk mengoperasikan sumur tua dan sumur idle atau sumur yang menganggur.
PRAKTISI minyak dan gas (migas) Hadi Ismoyo menilai rencana pemerintah menetapkan harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi satu harga nasional tidak serta-merta menjamin hilangnya kecurangan.
PEMERINTAH Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menuntut hak atas Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dari aktivitas eksplorasi dan produksi gas bumi berskala jumbo di Selat Makassar.
PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, Kepulauan Riau.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved