Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pemenang Hadiah Nobel Minta Eropa Lepaskan Diri dari Ketergantungan pada Gas Rusia

Basuki Eka Purnama
20/3/2022 11:45
Pemenang Hadiah Nobel Minta Eropa Lepaskan Diri dari Ketergantungan pada Gas Rusia
Peraih Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz(AFP/JACQUES DEMARTHON)

PEMENANG Hadiah Nobel Ekonomi Joseph Stiglitz, Selasa (15/3), mengatakan kecepatan dan intensitas sanksi ekonomi dan finansial yang dijatuhkan terhadap Rusia akan membuat sanksi tersebut efektif. Meski begitu, dia memperingatkan Eropa agar berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia.

Menurutnya, kemampuan Moskow menggelar perang di Ukraina akan lumpuh dengan sanksi ekonomi yang mereka terima.

"Mereka sudah kehilangan sejumlah besar peralatan militer yang harus bisa mereka gantikan," ujar Stiglitz kepada AFP.

Baca juga: Paus Kunjungi Anak-anak Ukraina di Rumah Sakit Vatikan

Apakah Rusia mampu melakukan hal itu masih menijadi tanda tanya besar.

Kesuksesan dari sanksi ekonomi, lanjutnya, ditentukan oleh kecepatan pemberlakuaknnya.

"Saya rasa hal itu penting karena jika dilakukan secara bertahap, mereka memiliki waktu untuk menyesuaikan diri," ungkap Stiglitz.

Namun, lanjutnya, sulit diketahui apakah sanksi terhadap warga dan oligark Rusia itu akan bisa memaksa Presiden Vladmir Putin menghentikan invasinya ke Ukraina.

"Mereka menjalankan propaganda misinformasi sehingga warga Rusia menyalahkan negar-negara Barat ketimbang Putin atas sanksi kepada Rusia," ungkap Stiglitz.

Mantan penasehat eknomi senior Presiden Amerika Serikat Bill Clinton itu kemudian menambahkan negara-negara Eropa harus berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia karena itu digunakan Moskow untuk membiayai perang mereka.

Sebagai kompensasi, Stiglitz menyarankan sistem 'berbagi beban' di antara negara-negara Eropa yang sebelumnya bergantung pada Rusia untuk pasokan minyak.

Meski AS telah mengeblok semua impor minyak dan gas dari Rusia, negara-negara Eropa seperti Jerman dan negara-negara Baltik tidak memiliki alternatif sumber minyak lainnya.

"Kita harus memberikan tekanan kepada Arab Saudi, Abu Dhbai, dan UEA serta melonggarkan sanksi terhadap Iran dan Venezuela sehingga kita bisa mendapatkan minyak mereka," ungkap Stiglitz. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya