Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Badan Pengawas Atom PBB Kehilangan Kontak dengan Chernobyl

Nur Aivanni
09/3/2022 11:26
Badan Pengawas Atom PBB Kehilangan Kontak dengan Chernobyl
Kubah pelindung raksasa yang dibangun untuk menutupi reaktor keempat Chernobyl yang hancur.(AFP)

PEMBANGKIT listrik tenaga nuklir Chernobyl tidak lagi mengirimkan data ke badan pengawas atom PBB, kata badan itu pada Selasa, ketika menyuarakan keprihatinan bagi staf yang bekerja di bawah penjagaan Rusia di fasilitas Ukraina.

Pada 24 Februari, Rusia menginvasi Ukraina dan merebut PLTN Chernobyl yang sudah tidak berfungsi, lokasi bencana 1986 yang menewaskan ratusan orang dan menyebarkan kontaminasi radioaktif.

Baca juga: Perdana Menteri Swedia Tolak Desakan untuk Jadi Anggota NATO

Dalam sebuah pernyataan, badan tersebut mengatakan bahwa Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi mengindikasikan bahwa transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauan pengamanan yang dipasang di PLTN Chernobyl telah hilang.

"Badan tersebut sedang mencari status sistem pemantauan pengamanan di lokasi lain di Ukraina dan akan segera memberikan informasi lebih lanjut," katanya.

IAEA menggunakan istilah "pengamanan" untuk menggambarkan tindakan teknis yang diterapkan pada bahan dan kegiatan nuklir, dengan tujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir melalui deteksi dini penyalahgunaan bahan tersebut.

Lebih dari 200 staf teknis dan penjaga tetap terjebak di lokasi tersebut dan bekerja 13 hari berturut-turut sejak pengambilalihan oleh Rusia.

Situasi staf memburuk di lokasi, kata IAEA, yang mengutip regulator nuklir Ukraina.

Pembangkit tersebut berada di dalam zona eksklusi yang menampung reaktor yang dinonaktifkan serta fasilitas limbah radioaktif.

Lebih dari 2.000 staf masih bekerja di PLTN tersebut karena membutuhkan manajemen yang tetap untuk mencegah bencana nuklir lainnya.

Badan PBB tersebut meminta Rusia untuk mengizinkan pekerja untuk bekerja secara bergilir karena istirahat dan sif reguler sangat penting untuk keselamatan lokasi.

"Saya sangat prihatin dengan situasi sulit dan penuh tekanan yang dihadapi staf di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dan potensi risiko yang ditimbulkannya untuk keselamatan nuklir," kata Grossi.

"Saya meminta pasukan yang mengendalikan lokasi secara efektif untuk segera memfasilitasi rotasi personel yang aman di sana," ucapnya.

Baca juga: Induk KFC Hentikan Investasi di Rusia

Dengan terputusnya transmisi data jarak jauh dan regulator Ukraina hanya dapat menghubungi PLTN itu melalui email, Grossi mengulangi tawarannya untuk melakukan perjalanan ke lokasi itu atau tempat lain untuk menjamin komitmen keselamatan dan keamanan PLTN Ukraina itu dari semua pihak.

Rusia juga menyerang dan merebut pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa, Zaporizhzhia, pekan lalu. (AFP/Nur/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya