Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pasukan Rusia Rebut Kota Kherson di Ukraina

Nur Aivanni
03/3/2022 12:10
Pasukan Rusia Rebut Kota Kherson di Ukraina
Rusia mengklaim kendali atas kota pelabuhan selatan Kherson, pertempuran jalanan berkecamuk di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, dan(AFP/Bobox)

PASUKAN Rusia telah merebut kota Kherson di Ukraina. Kota itu merupakan pusat kota besar pertama yang jatuh sejak Moskow menginvasi satu pekan lalu.

"Penjajah (Rusia) ada di semua bagian kota dan sangat berbahaya," kata Gennady Lakhuta, kepala pemerintahan regional, yang menulis di layanan pesan Telegram pada Rabu malam.

Walikota kota pelabuhan berpenduduk 290.000 jiwa itu, Igor Kolykhaiev, mengumumkan diskusi dengan "tamu bersenjata" di pemerintahan kota Kherson.

"Kami tidak memiliki senjata dan tidak agresif. Kami menunjukkan bahwa kami bekerja untuk mengamankan kota dan mencoba untuk menghadapi konsekuensi dari invasi," tulisnya dalam sebuah unggahan di Facebook.

Kolykhaiev mengatakan bahwa dia tidak membuat janji kepada pasukan penyerang tetapi meminta mereka untuk tidak menembak orang. Sementara dia juga mengumumkan jam malam di kota dan pembatasan lalu lintas mobil.

"Sejauh ini bagus. Bendera yang berkibar di atas kami adalah Ukraina. Dan agar tetap seperti itu, persyaratan ini harus dipenuhi," tambahnya.

Tentara Rusia mengumumkan perebutannya atas Kherson, yang terletak tidak jauh dari semenanjung Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014 oleh Moskow, pada Rabu pagi.

Kota Laut Hitam itu dikepung ketika pasukan Rusia terus menyerang pusat-pusat kota lainnya.

Pelabuhan utama Ukraina lainnya, Berdiansk, telah direbut oleh pasukan Rusia, sementara Mariupol telah menangkis serangan dengan bermartabat, menurut walikota kota itu, Vadym Boychenko.

"Hari ini adalah hari yang paling sulit dan paling kejam dari perang tujuh hari. Hari ini mereka hanya ingin menghancurkan kita semua," katanya dalam sebuah video di Telegram, yang menuduh pasukan Rusia menembaki bangunan tempat tinggal.

Boychenko mengatakan infrastruktur rusak dalam serangan itu, membuat orang-orang dalam kondisi tanpa penerangan, air atau pemanas.

Pasukan Rusia juga telah membombardir kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, dalam sebuah serangan yang memicu perbandingan dengan pembantaian warga sipil di Sarajevo pada 1990-an.

Setelah berhari-hari pertempuran sengit, ratusan warga sipil telah tewas, sementara sekitar satu juta orang telah melarikan diri dari Ukraina sejak invasi dimulai. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Sekitar 17.000 Turis Rusia dan Ukraina Terjebak di Dominika



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya