Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada 13 warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina yang belum bisa dievakuasi. Hal ini terjadi karena masih terjadi pertempuran darat di sisi utara Ukraina.
"Masih ada 4 WNI di Kharkif. Di Cernihif, sebelah utara Ukraina ada 9 WNI. (KBRI) Belum bisa mengevakuasi karena pertempuran darat masih terjadi," ujar Retno, Selasa (1/3).
Meski demikian, pihak KBRI Kiev dan Moskow terus menjalin komunikasi dengan para WNI, dan menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan evakuasi.
Baca juga: Rusia Ancam Setop Pasokan Gas, Krisis Energi Eropa akan Semakin Parah
Menurut Retno, saat ini kondisi para WNI dalam keadaan sehat dan mereka memiliki pasukan makanan yang cukup.
"KBRI Kiev dan Moskow terus melakukan kontak dengan mereka. (WNI dalam kondisi) sehat dan kondisi pasokan cukup.
Pemerintah masih menunggu waktu yang tepat (untuk evakuasi)," pungkas Retno. (A-2)
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
MANTAN anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved