Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada 13 warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina yang belum bisa dievakuasi. Hal ini terjadi karena masih terjadi pertempuran darat di sisi utara Ukraina.
"Masih ada 4 WNI di Kharkif. Di Cernihif, sebelah utara Ukraina ada 9 WNI. (KBRI) Belum bisa mengevakuasi karena pertempuran darat masih terjadi," ujar Retno, Selasa (1/3).
Meski demikian, pihak KBRI Kiev dan Moskow terus menjalin komunikasi dengan para WNI, dan menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan evakuasi.
Baca juga: Rusia Ancam Setop Pasokan Gas, Krisis Energi Eropa akan Semakin Parah
Menurut Retno, saat ini kondisi para WNI dalam keadaan sehat dan mereka memiliki pasukan makanan yang cukup.
"KBRI Kiev dan Moskow terus melakukan kontak dengan mereka. (WNI dalam kondisi) sehat dan kondisi pasokan cukup.
Pemerintah masih menunggu waktu yang tepat (untuk evakuasi)," pungkas Retno. (A-2)
Rusia mungkin bukanlah destinasi liburan yang langsung terlintas di benak wisatawan Indonesia. Citra tentang salju ekstrem, bahasa yang sulit, dan makanan asing kerap menjadi penghalang.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap Iran sebagai tindakan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/6).
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, tiba di Moskow, pada Minggu (22/6), untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sejumlah negara siap memasok senjata nuklir ke Iran.
Kerja sama dengan Rusia merupakan hasil nyata dari kunjungannya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan kenegaraan ke negeri tersebut.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved