Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Kesehatan Italia Roberto Speranza meminta para negara-negara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) untuk menguatkan strategi terkait pemerataan vaksinasi.
"Kami menunjukkan perlunya mengembangkan strategi global bersama untuk mendukung penelitian, pengembangan, pemerataan, distribusi, tindakan pencegahan, terutama vaksin dan untuk mempersingkat siklus produksinya," kata Speranza dalam The 1st FMCBG Meeting: High Level Seminar on Strengthening Global Health Architecture, Kamis (17/2).
Perlunya dorongan dari setiap negara terkait vaksinasi, termasuk diversifikasi kapasitas produksi vaksin, transfer teknologi, dan perlindungan rantai pasokan.
"Tidak diragukan lagi bahwa kita perlu memperkuat arsitektur dan tata kelola kesehatan global untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan dengan lebih baik serta memperkuat sistem kesehatan dan kemitraan untuk keadaan darurat kesehatan global, kesiapsiagaan dan kapasitas respon," ujarnya.
Di kesempatan yang sama Director General World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan ada kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan sistem dan alat yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan kesehatan global. WHO telah mengidentifikasi elemen inti pengawasan.
Baca juga: PBB Minta Israel Setop Pembongkaran Rumah dan Pengusiran Warga Palestina
"Pertama, intelijen kolaboratif, dan peringatan dini, itulah sebabnya tahun lalu WHO mendirikan pusat kesehatan untuk pandemi dan Epidemic Intelligence di Berlin Jerman," kata Tedros.
Kedua, memprioritaskan penelitian dan akses yang adil ke tindakan pencegahan medis dan pasokan penting.
"Berdasarkan pelajaran yang dipetik dari akselerator ACT dan kerangka kerja kesiapsiagaan pandemi influenza," ujarnya.
Kemudian, ketiga, tindakan kesehatan masyarakat dan sosial dan melibatkan komunitas tangguh untuk intervensi kesehatan yang aman dan terukur. Keempat sistem kesehatan yang tangguh untuk menyelamatkan nyawa dan lapangan, kesiapsiagaan pandemi, strategi respons, koordinasi, dan operasi darurat.
"Elemen ini akan membutuhkan investasi yang cukup besar, yang kami perkirakan mencapai 31 miliar dolar Amerika Serikat per tahun," pungkasnya. (OL-4)
Saat memimpin presidensi G20, Indonesia mempunyai kesempatan emas memaksimalkan diplomasi terkait isu global,.
Dalam peninjauannya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mendukung kesiapan Pertamina dan menilai sebagai langkah awal menuju transisi energi baru terbarukan (EBT).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan ada tiga hal penting yang dihasilkan dari rangkaian U20 Summit yang akan direkomendasikan kepada G20.
Youth 20 merupakan wadah bagi pemimpin muda masa depan dari seluruh negara anggota G20 untuk berdiskusi, berargumen, dan bertukar ide untuk isu-isu mendesak di dunia.
Plataran Menjangan sangat bangga dengan terpilihnya sebagai salah satu destinasi pilot projek atau program pemerintah dan mitra resmi dari G20.
GTRA 2022 bertujuan untuk percepatan program strategis nasional reforma agraria yang berdampak langsung bagi pemerataan dan penguatan ekonomi rakyat,
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved