G20 Diminta Memperkuat Strategi Pemerataan Vaksin

M. Iqbal Al Machmudi
17/2/2022 20:35
G20 Diminta Memperkuat Strategi Pemerataan Vaksin
Vaksin( Brian Ongoro / AFP)

MENTERI Kesehatan Italia Roberto Speranza meminta para negara-negara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) untuk menguatkan strategi terkait pemerataan vaksinasi.

"Kami menunjukkan perlunya mengembangkan strategi global bersama untuk mendukung penelitian, pengembangan, pemerataan, distribusi, tindakan pencegahan, terutama vaksin dan untuk mempersingkat siklus produksinya," kata Speranza dalam The 1st FMCBG Meeting: High Level Seminar on Strengthening Global Health Architecture, Kamis (17/2).

Perlunya dorongan dari setiap negara terkait vaksinasi, termasuk diversifikasi kapasitas produksi vaksin, transfer teknologi, dan perlindungan rantai pasokan.

"Tidak diragukan lagi bahwa kita perlu memperkuat arsitektur dan tata kelola kesehatan global untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan dengan lebih baik serta memperkuat sistem kesehatan dan kemitraan untuk keadaan darurat kesehatan global, kesiapsiagaan dan kapasitas respon," ujarnya.

Di kesempatan yang sama Director General World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan ada kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan sistem dan alat yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan kesehatan global. WHO telah mengidentifikasi elemen inti pengawasan.

Baca juga: PBB Minta Israel Setop Pembongkaran Rumah dan Pengusiran Warga Palestina

"Pertama, intelijen kolaboratif, dan peringatan dini, itulah sebabnya tahun lalu WHO mendirikan pusat kesehatan untuk pandemi dan Epidemic Intelligence di Berlin Jerman," kata Tedros.

Kedua, memprioritaskan penelitian dan akses yang adil ke tindakan pencegahan medis dan pasokan penting.

"Berdasarkan pelajaran yang dipetik dari akselerator ACT dan kerangka kerja kesiapsiagaan pandemi influenza," ujarnya.

Kemudian, ketiga, tindakan kesehatan masyarakat dan sosial dan melibatkan komunitas tangguh untuk intervensi kesehatan yang aman dan terukur. Keempat sistem kesehatan yang tangguh untuk menyelamatkan nyawa dan lapangan, kesiapsiagaan pandemi, strategi respons, koordinasi, dan operasi darurat.

"Elemen ini akan membutuhkan investasi yang cukup besar, yang kami perkirakan mencapai 31 miliar dolar Amerika Serikat per tahun," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya