Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

FAO, Kementan dan Universitas IPB Ungkap Wawasan Kinerja Sektor Pertanian Indonesia Selama Covid-19 2020-2022

Media Indonesia
01/12/2023 11:25

ORGANISASI Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Universitas IPB, baru-baru ini menggelar acara penting di Menara Thamrin untuk berbagi wawasan penting dari analisis laporan bersama mereka, 'Kinerja sektor pertanian Indonesia selama pandemi Covid-19: Menuju sistem agri-pangan yang tangguh'. Acara ini dihadiri oleh berbagai media dan perwakilan pers, yang ditandai dengan presentasi komprehensif dari Universitas IPB.

Acara ini merupakan pengakuan penting terhadap upaya kolaboratif antara FAO, Kemtan, dan Universitas IPB dalam menghadapi tantangan unik yang dihadirkan oleh pandemi. Laporan komprehensif ini, disusun melalui penelitian dan analisis rinci, memberikan pemeriksaan mendalam terhadap kinerja sektor pertanian selama tahun 2020-2022. 

Laporan ini secara metodis mendokumentasikan bagaimana sektor ini menavigasi melalui masa-masa sulit ini, menyoroti strategi adaptif yang diimplementasikan, peran kritis intervensi kebijakan, dan kontribusi sektor dalam menjaga ketahanan pangan dalam keadaan luar biasa. Analisis ini adalah bukti kemampuan sektor untuk mengelola krisis dan membentuk dasar bagi pembuatan kebijakan yang terinformasi.

Baca juga: Bertemu FAO, Mentan Amran Siap Perkuat Pangan Nasional dan Regional

Memberikan perspektif sejarah, Prof Muhammad Firdaus dari Universitas IPB menarik paralel antara ketangguhan saat ini dari sektor pertanian dan respons Indonesia terhadap krisis ekonomi sebelumnya. "Laporan ini memperlihatkan kapasitas Indonesia untuk bertahan menghadapi tantangan ekonomi dan merupakan alat analisis yang penting untuk memahami manajemen krisis," katanya, menekankan ketangguhan sektor yang langgeng.

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal memuji implementasi efektif pemerintah Indonesia terhadap berbagai program jaring pengaman sosial, yang memainkan peran kunci dalam meredakan dampak pandemi. 

"Program seperti Jaring Pengaman Sosial sangat berperan dalam mitigasi dampak buruk pada ketahanan pangan. Inisiatif-inisiatif ini memastikan kelangsungan sektor pertanian, melindungi mata pencaharian dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh negeri," ungkap Aryal, menyoroti peran krusial intervensi pemerintah selama krisis.

Baca juga: Aruna Diundang FAO ke Bangkok, Bahas Upaya untuk Efektivitas Rantai Pasok dan Ketertelusuran Produk

Kepala Biro Kerjasama Internasional di Kementerian Pertanian Dr Ade Candradijaya merefleksikan kepemimpinan Indonesia dan advokasi untuk sistem pangan global yang tangguh selama kepresidenan G20. "Masa jabatan kami sebagai presiden G20 difokuskan pada advokasi pengembangan pertanian dan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan tujuan strategis kami di Kelompok Kerja Pertanian, menekankan komitmen kami terhadap ketahanan pangan global dan praktik pertanian yang berkelanjutan," jelasnya.

Publikasi ini menjadi tonggak kritis dalam perjalanan berkelanjutan menuju membangun sistem agri-pangan yang tangguh di Indonesia. Wawasan dan analisis yang disajikan menantang para pemangku kepentingan untuk memikirkan jalur masa depan sistem agri-pangan di tengah tantangan global. (RO/S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik