Selasa 28 Desember 2021, 09:10 WIB

AS Kurangi Waktu Isolasi Bagi Mereka yang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala

 Nur Aivanni | Internasional
AS Kurangi Waktu Isolasi Bagi Mereka yang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala

Jim WATSON / AFP
Masyarakat mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di Washington, DC, Amerika Serikat.

 

OTORITAS kesehatan AS, pada Senin (27/12), mengurangi separuh waktu isolasi yang direkomendasikan untuk orang dengan infeksi covid-19 tanpa gejala dari 10 menjadi lima hari, dengan lonjakan kasus yang menyebabkan kekacauan perjalanan dan mengancam gangguan sosial yang lebih luas.

"Varian omikron menyebar dengan cepat dan berpotensi berdampak pada semua aspek masyarakat kita," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan perubahan tersebut.

"Pembaruan ini memastikan orang dapat dengan aman melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka," lanjutnya.

Rekomendasi CDC tersebut, yang tidak mengikat tetapi diikuti oleh bisnis dan pembuat kebijakan AS, menyarankan agar periode isolasi selama lima hari diikuti dengan lima hari mengenakan masker saat berada di sekitar orang lain.

Badan tersebut mengatakan pedoman baru itu dimotivasi oleh ilmu pengetahuan, yang telah menunjukkan bahwa sebagian besar penularan covid-19 terjadi di awal perjalanan penyakit, umumnya satu hingga dua hari sebelum timbulnya gejala dan dalam dua hingga tiga hari setelahnya.

CDC juga memperbarui rekomendasi untuk individu yang terpapar covid-19 yang tidak divaksinasi atau memenuhi syarat booster tetapi belum mendapatkannya.

Untuk populasi tersebut, CDC mengatakan pihaknya sekarang merekomendasikan karantina selama lima hari diikuti dengan penggunaan masker yang ketat selama lima hari tambahan setelah terpapar.

"Individu yang telah menerima suntikan booster tidak perlu dikarantina setelah terpapar, tetapi harus memakai masker selama 10 hari setelah terpapar," kata CDC.

Pembaruan tersebut datang ketika strain omikron yang sangat menular telah membuat kasus meroket di seluruh Amerika Serikat, sekali lagi mengganggu kehidupan dan ekonomi global yang terpukul oleh hampir dua tahun pandemi.

Dengan omikron sekarang merupakan strain dominan di negara itu, lebih dari 200.000 kasus harian dicatat selama dua hari terakhir, dengan cepat mendekati rekor yang ditetapkan pada Januari lalu. (AFP/Nur/OL-09)

Baca Juga

AFP/Arun Sankar.

Kedutaan Besar Afghanistan di India Berhenti Beroperasi

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 16:25 WIB
Kedutaan Besar Afghanistan di India menghentikan operasinya pada Minggu...
AFP

India Alami Krisis Curah Hujan

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 13:30 WIB
Curah hujan di India tercatat terendah sejak 2018 akibat el...
AFP

Armenia : Lebih dari 100 Ribu Orang Tinggalkan Nagorno-karabakh

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 10:55 WIB
Eksodus etnis Armenia hampir mengosongkan penduduk Nagorno-Karabakh sejak serangan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya