Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menjelaskan tentang covid-19 varian JN.1 memiliki ciri khas yang mudah terlihat dari lidah.
"Covid-19 varian JN.1 itu ada ciri khas yakni lidahnya menunjukan warna lebih putih dari biasanya,” ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati, kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/12).
Ani menyampaikan, JN.1 merupakan turunan dari varian covid yang sudah ada sebelumnya. Menurut dia, data Dinkes DKI sebanyak 613 warga di Jakarta positif covid-19. Mereka umumnya melakukan isolasi mandiri. Adapun gejala yang ditimbulkan ketika terpapar juga sama seperti covid-19 pada umumnya.
Baca juga: 30.505 Nakes di Sumut Telah Divaksinasi Covid-10 Penguat Tahap Dua
“Dia subvariannya atau turunannya Omicron," kata Ani.
Dia mengonfirmasi adanya temuan kasus penularan covid-19 varian JN.1 di wilayah Ibu Kota. Hingga Kamis (21/12) sudah total 38 pasien positif covid-19 varian JN.1 di Jakarta.
Baca juga: Tren Kesembuhan Pasien Covid-10 Tunjukkan Kenaikan
“Varian JN.1 di Jakarta sudah ada. Dari hasil genome sequencing-nya, di Jakarta sejak awal 2023 sudah ditemukan sedikitnya 38 pasien,” ujar Ani.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan covid-19 varian JN . di Indonesia pada Selasa (19/12). Seperti diungkapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, varian JN.1 ditemukan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Batam, Kepulauan Riau.
Begitu juga data Dinkes DKI terdapat 38 warga Jakarta positif covid-19 Varian Baru JN.1.
Kasus varian JN.1 terkonfirmasi di Jakarta Selatan pada 11 November 2023, Jakarta Timur pada 23 November 2023, dan Batam pada 13 Desember 2023. Covid-19 varian JN.1 yang telah terdeteksi di Indonesia adalah varian yang mendominasi lonjakan kasus covid-19 di Singapura pada 3-9 Desember 2023.
Terkait masuknya varian tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pihaknya masih menelusuri masuknya varian JN.1 ke Indonesia. Apakah pasien termasuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau bukan.
Dia juga mengatakan, Kemenkes sedang melakukan konfirmasi dan pengecekan data untuk menelusuri temuan varian JN.1. "Masih dicek," katanya kepada wartawan, Selasa lalu.
Siti mengingatkan supaya masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) jelang libur Natal dan tahun baru (nataru).
Berdasarkan laman Emerging Kemenkes, Selasa, kasus aktif covid-19 yang telah terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 2.204 orang dengan jumlah sembuh sebanyak 116 pasien dan kematian sebanyak dua pasien. “Kalau imbauan prokes sudah kita lakukan dari minggu lalu, termasuk vaksinasi tambahan," ungkap Siti. (Z-10)
Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa varian omicron JN.1 saat ini sudah berstatus variant of interest
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi dua pasien covid-19 varian omikron dengan subvarian JN.1 dan XBB.2.3.10.1 meninggal dunia.
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berikut adalah 8 langkah pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus:
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
"Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan puncak wabah tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved