Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mantan PM Jepang: Petualangan Militer Tiongkok Bisa Jadi Bunuh Diri

 Atikah Ishmah Winahyu
15/12/2021 11:05
Mantan PM Jepang: Petualangan Militer Tiongkok Bisa Jadi Bunuh Diri
Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe saat menghadiri sidang perlemen.( CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

MANTAN Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mendesak Tiongkok untuk tidak memprovokasi tetangganya atau mencari ekspansi teritorial, dengan mengatakan bahwa setiap petualangan militer Tiongkok bisa menjadi bunuh diri.

Abe, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri tahun lalu tetapi masih berpengaruh sebagai ketua faksi terbesar Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, membuat komentar dalam pesan video di forum keamanan.

“Petualangan dalam urusan militer, jika dikejar oleh ekonomi besar seperti Tiongkok, bisa dikatakan bunuh diri,” kata Abe, pada Selasa (14/12).

“Kita harus mendesak mereka untuk tidak mengejar ekspansi teritorial dan menahan diri dari memprovokasi, sering kali menindas, tetangga mereka karena itu akan merugikan kepentingan mereka sendiri,” tambahnya.

Tiongkok mengklaim hampir semua perairan kaya energi di Laut China Selatan, di mana ia telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan.

Klaim itu telah dinyatakan tanpa dasar hukum oleh Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag, sebuah keputusan yang ditolak untuk diakui oleh Tiongkok.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas beberapa bagian laut.

Di Laut China Timur, Tiongkok mengklaim sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikelola Jepang. Perselisihan telah mengganggu hubungan bilateral selama bertahun-tahun dan memicu lebih banyak ketegangan antara negara-negara tetangga.

Pernyataan Abe mengikuti komentar bulan ini bahwa keadaan darurat apa pun di Taiwan akan berarti keadaan darurat bagi Jepang serta aliansi keamanannya dengan Amerika Serikat, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping tidak boleh salah paham akan hal itu.

Asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying menyebut pernyataan sebelumnya, yang dibuat pada 1 Desember 2021, keliru dan melanggar norma-norma dasar hubungan bilateral.

Tiongkok juga memanggil duta besar Jepang untuk Beijing menyusul pernyataan itu.

“Komentar Abe secara terbuka menantang kedaulatan Tiongkok dan memberikan dukungan berani kepada pasukan kemerdekaan Taiwan,” ujar Hua dikutip oleh laporan berita.

Ketegangan atas Taiwan yang diklaim Tiongkok telah meningkat ketika Xi berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatan negaranya atas pulau yang diperintah secara demokratis itu.

Pemerintah Tiongkok mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan membela diri jika diperlukan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taipei juga menuduh Beijing melakukan serangan berulang kali ke zona pertahanan udaranya, mendorong Taiwan untuk mengerahkan jetnya dan memperingatkan Tiongkok agar tidak melakukan lebih banyak pelanggaran.

Dukungan untuk Taiwan

Dalam pesannya pada Selasa, Abe menyatakan dukungannya untuk partisipasi Taiwan dalam pakta perdagangan regional yang disebut Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain yang berpikiran sama harus bekerja keras untuk membawa Taiwan ke organisasi internasional yang memiliki relevansi universal. WHO berada di urutan teratas,” kata Abe.

Taiwan adalah salah satu masalah paling sensitif di Tiongkok. Beijing tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawanya di bawah kekuasaannya.

Tiongkok menganggap pulau itu sebagai salah satu provinsinya tanpa hak atas perangkap negara berdaulat.

Taiwan mengatakan hanya pemerintah terpilih yang dapat mewakili rakyatnya di panggung dunia. (Aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya