Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Siswa SMA Tersangka Penembakan di AS Hadapi 24 Dakwaan

Atikah Ishmah Winahyu
02/12/2021 16:32
Siswa SMA Tersangka Penembakan di AS Hadapi 24 Dakwaan
Orang-orang mengunjungi tempat mengenang di luar Oxford High School pada 1 Desember 2021 di Oxford, Michigan.(AFP/Scott Olson.)

JAKSA Michigan mendakwa tersangka penembakan di sekolah yang paling mematikan tahun ini dengan tuduhan pembunuhan dan beberapa tuduhan lain.

"Terduga penembak, Ethan Crumbley, siswa kelas dua berusia 15 tahun di sekolah menengah (SMU) di Oxford, Michigan, sekitar 60 km utara Detroit, didakwa dengan sejumlah tuduhan kriminal," kata Jaksa Penuntut Oakland County Karen McDonald.

"Saya benar-benar yakin setelah meninjau bukti bahwa itu bahkan bukan (tindakan) tiba-tiba," tuturnya pada briefing. "Itu benar-benar direncanakan,” imbuhnya.

Dia menuturkan Crumbley yang didakwa sebagai orang dewasa menghadapi 1 dakwaan terorisme yang menyebabkan kematian, 4 dakwaan pembunuhan tingkat pertama, 7 dakwaan penyerangan dengan niat untuk membunuh, dan 12 dakwaan kepemilikan senjata api untuk melakukan kejahatan. "Mungkin saja akan ada lebih banyak dakwaan tambahan yang dikeluarkan segera," kata McDonald.

Tersangka melepaskan tembakan pada Selasa (30/11) di Oxford High School dengan pistol yang dibeli ayahnya empat hari sebelumnya, menurut pihak berwenang. Tiga siswa yakni Tate Myre, 16, Hanna St Julian, 14, dan Madisyn Baldwin, 17, meninggal pada hari itu. Sedangkan korban keempat, Justin Shilling, 17, meninggal pada Rabu (1/12), keesokan hari, kata Kantor Sheriff Kabupaten Oakland.

Seorang guru dan enam siswa lain terluka. Beberapa di antara korban masih dalam kondisi kritis, menurut pihak berwenang.

Penembakan itu tergolong paling mematikan di lingkungan sekolah AS sepanjang tahun ini, menurut Education Week. Peristiwa itu yang terbaru dalam serangkaian penembakan sekolah Amerika yang mematikan selama beberapa dekade yang kemungkinan memicu perdebatan tentang kontrol senjata dan perawatan kesehatan mental.

Lebih dari 50.000 orang telah menandatangani petisi online pada Rabu pagi untuk mengganti nama stadion sekolah setelah Myre, yang merupakan anggota tim sepak bola Oxford High, mengatakan dia mencoba melucuti penembak. "Tate bukan hanya pahlawan bagi rekan-rekannya di Oxford High School tetapi seorang legenda. Tindakan keberaniannya harus diingat selamanya dan diturunkan dari generasi ke generasi," demikian petisi di Change.org.

Sheriff Oakland County Michael Bouchard mengatakan dalam wawancara sebelumnya pada Rabu, jelas bahwa penembak itu bermaksud membunuh orang. "Dia menembak orang dari jarak dekat, sering kali ke arah kepala dan dada. Ini benar-benar pembunuhan yang berhati dingin," katanya seraya menambahkan bahwa penembak melepaskan setidaknya 30 tembakan.

Bouchard mengatakan para penyelidik sedang meneliti tulisan-tulisan penembak yang mereka peroleh berisi beberapa pemikirannya. Mereka juga menonton video pengawasan dari insiden tersebut.

"Kami tidak bisa mendapatkan motif dari tersangka yang kami tahan. Namun kami pikir kami punya jalan untuk mendapatkan banyak informasi yang mendukung tentang bagaimana dan mengapa ini terjadi," katanya.

Tersangka dilucuti dan ditahan oleh deputi sheriff beberapa menit setelah penembakan dimulai. Dia menolak untuk berbicara dengan penyelidik setelah orangtuanya mempertahankan seorang pengacara dan menolak izin pihak berwenang untuk mewawancarai putra mereka, terang Bouchard.

Baca juga: Penembakan di SMU AS, Tiga Pelajar Tewas

Bouchard memuji tindakan cepat para wakilnya karena mencegah lebih banyak korban jiwa. Mereka tiba di tempat kejadian dalam beberapa menit dan bergerak lurus ke arah suara tembakan. "Petugas menghadapi penyerang muda yang maju menyusuri lorong ke arah mereka dengan senjata yang diisi dan dia meletakkan tangannya di atas kepalanya dan menyerah," tandas Bouchard. (Straitstimes/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik