Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Taliban Bantah Serang Acara Pernikahan yang Sebabkan Tiga Orang Tewas

Nur Aivanni
31/10/2021 08:30
Taliban Bantah Serang Acara Pernikahan yang Sebabkan Tiga Orang Tewas
Juru Bicara Pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid.(AFP)

ORANG-orang bersenjata yang menampilkan diri sebagai Taliban menyerang acara pernikahan di Afghanistan timur untuk menghentikan musik yang dimainkan. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang.

Juru Bicara Pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dua dari tiga penyerang telah ditangkap. Dia pun membantah mereka bertindak atas nama gerakan kelompok tersebut.

"Tadi malam, di pernikahan Haji Malang Jan di desa Shamspur Mar Ghundi di Nangarhar, tiga orang yang memperkenalkan diri sebagai Taliban, memasuki acara itu dan musik berhenti diputar," katanya.

"Akibat penembakan itu, setidaknya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Dua tersangka telah ditahan oleh Taliban sehubungan dengan insiden itu dan satu orang yang melarikan diri masih dalam pengejaran," terangnya.

Para pelaku insiden yang tertangkap, yang menggunakan nama Imarah Islam untuk melakukan permusuhan pribadi mereka, lanjutnya, telah diserahkan untuk menghadapi hukum Syariah.

Juru Bicara Gubernur Taliban di Provinsi Nangarhar, Qazi Mullah Adel, membenarkan insiden itu tetapi tidak memberikan rincian. Seorang kerabat korban mengatakan orang-orang yang mengaku Taliban melepaskan tembakan saat musik sedang dimainkan.

Musik dilarang terakhir kali Taliban memerintah Afghanistan. Sementara itu, pemerintahan baru belum mengeluarkan keputusan seperti itu.

"Para pemuda itu memainkan musik di ruang terpisah dan tiga pejuang Taliban datang dan menembaki mereka. Luka-luka dari dua orang yang terluka parah," kata saksi kepada wartawan.

Pemerintah Taliban sebelumnya antara tahun 1996 dan 2001 memberlakukan interpretasi yang sangat ketat terhadap hukum Islam dan hukuman publik yang keras.

Namun, sejak kembali berkuasa pada pertengahan Agustus setelah menggulingkan pemerintah yang didukung AS, Taliban - mencari pengakuan internasional dan mengakhiri sanksi - telah mencoba menunjukkan wajah yang lebih moderat. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Menlu Sudan Sebut Negara 'Ditahan' Sejak Kudeta



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya