Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menteri Israel Kritik Label Teroris kepada Kelompok HAM Palestina

Mediaindonesia.com
28/10/2021 21:13
Menteri Israel Kritik Label Teroris kepada Kelompok HAM Palestina
Aktivis sayap kiri Israel berkumpul dengan aktivis Palestina di Al-Haq Foundation, Ramallah Tepi Barat, untuk mengecam keputusan Israel.(AFP/Abbas Momani.)

PELABELAN teroris Israel yang mengejutkan terhadap enam kelompok masyarakat sipil Palestina telah memecah koalisi yang berkuasa. Cap teroris itu menerpa kelompok aliran Marxis bernama Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).

Langkah yang diumumkan Jumat lalu oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz menyebabkan gelombang kejutan, termasuk di antara para donor Eropa yang mendukung kelompok sasaran serta Amnesty International dan Human Rights Watch. Organisasi nonpemerintah atau LSM Israel yang bermitra dengan orang-orang Palestina yang terlibat juga menyuarakan keheranan.

Begitu juga beberapa pihak di media, mengingat menonjolnya kelompok-kelompok yang terlibat, khususnya LSM Al-Haq. Kelompok hak asasi tersebut didirikan pada 1979 oleh penulis Raja Shehadeh, seorang kontributor majalah New Yorker.

Gantz juga mendapat serangan dari dalam pemerintahan Israel, aliansi rentan delapan partai yang mencakup politisi sayap kiri. Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz, pemimpin Meretz yang moderat, memperingatkan bahwa sebagai kekuatan militer pendudukan Israel perlu sangat berhati-hati dalam menjatuhkan sanksi terhadap organisasi sipil Palestina karena ada konsekuensi politik, diplomatik dan, yang lebih penting, hak asasi manusia.

Menteri Transportasi dan Pemimpin Buruh Merav Michaeli mengatakan, "Cara pengumuman itu dibuat menyebabkan kerusakan besar bagi Israel dengan teman-teman kita yang terbesar dan terpenting." 

Baca juga: 12 Negara Eropa Desak Israel Batalkan Pemukiman Tepi Barat

Namun kantor Gantz tidak goyah dan berkeras bahwa penyelidikan pembentukan keamanan bersama telah membuktikan enam kelompok beroperasi sebagai jaringan terorganisasi di bawah kepemimpinan PFLP sebagai kelompok Marxis yang dikenal. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya