Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENYINTAS serangan kelompok teroris Islamic State (IS) di Paris pada 2015, dalam sidang pada Rabu (6/10), mengenang dirinya berpura-pura mati di lantai gedung konser Bataclan agar tidak ditembak oleh para teroris.
Sebanyak 130 orang tewas dalam sebuah aksi terkoordinasi yang mencakup serangan bom bunuh diri dan penembakan di sejumlah lokasi di Paris pada 13 November 2015, termasuk 90 penonton konser band Amerika Serikat (AS) Eagles of Death Metal di Bataclan.
Sebanyak 20 orang diadili terkait peristiwa berdarah itu, termasuk satu-satunya anggota sel IS yang masih hidup, Salah Abdeslam, Mayoritas terpidana terancam hukuman seumur hidup jika dinyatakan bersalah.
Baca juga: Operasi Pasukan Quds Iran di Luar Negeri Utamakan Drone
Sidang pada Rabu (6/10) mendengar kesaksian sejumlah penyintas yang berhasil bertahan hidup dalam aksi teror selama 2 jam itu di Bataclan.
Irmine, 55, adalah yang pertama kali bersaksi di persidangan.
Teman Irmine, Fabian, merupakan salah satu yang pertama ditembak mati ketika tiga orang bersenjata masuk ke gedung konser dan melepaskan tembakan membabi buta menggunakan senapan otomatis.
Irmine mengaku dirinya mendengar salah satu penyerang, yang suaranya bernada tinggi seperti anak-anak, berteriak, "Prancis tidak memiliki kepentingan di Suriah. Saya akan membunuh siapa pun yang bergerak."
Tiarap di lantai dalam kegelapan, dia mengaku berharap lantai akan menelannya.
Setelah kurang lebih setengah jam, dia mendengar petugas keamanan Bataclan mengatakan, "Ayo segera keluar, mereka sedang mengisi ulang senjata mereka."
Dalam perjalanan ke luar, dia melihat jenazah Fabian, yang dia kenali dari jas dan sepatunya.
Irmine bisa selamat dengan hanya menderita luka ringan. "Saya sangat beruntung karen peluru hanya menyerempet dada saya." (AFP/OL-1)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved