Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Australia Laporkan 2.355 Kasus Baru Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
02/10/2021 14:35
 Australia Laporkan 2.355 Kasus Baru Covid-19
Warga Australia berjalan melalui poster yang mendorong vaksinasi di Melbourne, Kamis (30/9).(AFP/William West.)

AUSTRALIA melaporkan 2.355 kasus covid-19 baru pada Sabtu (2/10) yang didorong oleh varian delta. Larangan perjalanan internasional selama 18 bulan akan dicabut secara bertahap mulai bulan depan untuk beberapa negara bagian ketika 80% warga berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi penuh.

Sebanyak 55% warga Australia telah sepenuhnya diinokulasi pada 1 Oktober dan hampir 80% telah menerima setidaknya satu suntikan. Negara bagian Victoria, yang melaporkan rekor 1.488 kasus covid-19 baru Sabtu ini, pada Jumat memerintahkan sekitar satu juta karyawan di seluruh industri untuk menerima setidaknya satu dosis vaksin covid-19 hingga 15 Oktober agar bisa tetap bekerja.

Negara bagian, tempat tinggal sekitar seperempat dari 25 juta penduduk Australia, telah dikunci keras sejak 5 Agustus. Negara bagian New South Wales (NSW), yang memerangi wabah varian delta terbesar di negara itu, melaporkan 813 kasus dan 10 kematian pada Sabtu.

Hampir 88% dari populasi negara bagian yang memenuhi syarat telah divaksinasi sebagian dan 65% sepenuhnya. Sydney, ibu kota negara bagian NSW, telah dikunci sejak 26 Juni, dengan beberapa pembatasan dijadwalkan akan dicabut pada 11 Oktober dan lebih banyak lagi di akhir bulan.

NSW diharapkan menjadi negara bagian pertama yang membuka sepenuhnya setelah vaksinasi 80% tercapai, tetapi pihak berwenang telah memperingatkan bahwa jumlah kasus diperkirakan melonjak dan rumah sakit akan berada di bawah tekanan ketika Australia belajar untuk hidup dengan covid-19. "Saya khawatir tentang bagaimana kita akan mengatasinya secara budaya," kata Kirsty Keating, seorang warga negara Australia yang berasal dari Skotlandia yang tinggal di Sydney, tentang pembukaan kembali negara itu.

"Sebagian besar orang yang saya kenal di luar negeri telah hidup dengan covid-19 dan kami tidak dan saya pikir itu bisa memberi tekanan pada sistem kesehatan kita dan membuat semua orang sangat tegang," imbuhnya.

Australia menutup perbatasan internasional pada Maret 2020. Sejak itu, hanya sejumlah kecil orang yang diberikan izin untuk meninggalkan negara itu karena alasan bisnis atau kemanusiaan yang penting.

Warga negara dan penduduk tetap telah diizinkan untuk kembali dari luar negeri, tunduk pada batasan kuota, dan masa karantina wajib selama 14 hari di hotel dengan biaya sendiri. "Saya pikir sangat bagus menjelang Natal bahwa orang-orang bisa bersatu kembali dengan keluarga mereka," kata Peter Hendriks, seorang imam di Sydney, tentang keputusan untuk membuka kembali perbatasan. (Straitstimes/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya