Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SAUDARI pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Yo Jong, dilantik sebagai bagian dari sebuah badan papan atas pemerintahan 'Negeri Juche' itu. Hal itu dilansir kantor berita KCNA, Kamis (30/9).
Kim Yo Jong, yang merupakan penasehat kakaknya, dipromosikan ke Komisi Urusan Negara, seiring serangkaian perubahan yang dilakukan Majelis Tinggi Rakyat, parlemen Korut.
Setidaknya sembilan anggota komisi itu dipecat, termasuk mantan wakil presiden Korut Park Pong Ju dan diplomat Choe Son Hui, seorang pejabat perempuan senior yang berperan dalam negosiasi dengan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Hipersonik
Surat kabar Rodong Sinmun menampilkan foto delapan anggota baru Komisi urusan Negara, Kamis (30/9)m dan Kim Yo Jong terlihat menonjol karena merupakan yang termuda dan satu-satunya perempuan.
Kim Yo Jong kerap terlihat mendampingi kakaknya, yang sama-sama menempuh pendidikan di Swiss, termasuk di KTT dengan mantan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.
Posisi politik Kim Yo Jong telah lama menjadi subyek spekulasi dengan dia disebut sebagai calon pengganti Kim Jong Un, yang akan membuat dia menjadi pemimpin perempuan pertama negara itu. (AFP/OL-1)
PRESIDEN AS Donald Trump kemarin menginjakkan kakinya di wilayah Korea Utara saat bertemu pemimpin Korut Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi semenanjung Korea.
Kim Jong-un mengatakan sistem yang baru dikembangkan adalah 'senjata yang hebat'.
MEDIA pemerintah Korea Utara KCNA kemarin melaporkan bahwa Kim Jong-un sekali lagi mengawasi penembakan uji coba senjata ‘yang baru dikembangkan’.
Surat itu merupakan surat kedua yang diterima Trump dari Kim pada bulan lalu di tengah kebuntuan perundingan denuklirisasi antara kedua negara.
Surat dari Kim Jong-un itu mendahului peluncuran proyektil jarak pendek terbaru Korut seminggu yang lalu.
Lokasi dan kuda merupakan simbol yang terkait dengan aturan dinasti keluarga Kim.
Menhan Korsel tersebut mengatakan bahwa pasukannya memiliki rudal dengan kemampuan untuk secara akurat dan cepat mengenai target apa pun di Korea Utara.
Jika militer Korsel, kata dia, melanggar bahkan satu inci wilayah Korut, hal itu akan dibalas dengan serangan mengerikan.
Pernyataan Kim Yo Jong itu dilontarkan menanggapi pernyataan Seoul bahwa mereka berencana menjatuhkan sanksi baru bagi Korut terkait serangkaian uji coba rudal.
Kritik Kim Yo Jong muncul ketika Korea Selatan beserta sekutunya, termasuk Amerika Serikat, tengah mempertimbangkan sanksi baru terhadap Korea Utara.
Kim Yo Jong mengatakan negaranya akan menampilkan lebih banyak kekuatan militer sebagai tanggapan atas perjanjian pencegahan nuklir AS-Korea Selatan yang baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved