Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

WHO Minta Negara di Dunia tidak Berikan Vaksin Covid-19 Booster Hingga 2022

Basuki Eka Purnama
09/9/2021 05:57
WHO Minta Negara di Dunia tidak Berikan Vaksin Covid-19 Booster Hingga 2022
Logo WHO terlihat di markas besar Organisasi Kesehatan Dunia itu di Jenewa, Swiss.(AFP/Fabrice COFFRINI)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (8/9), meminta negara-negara di dunia untuk tidak memberikan vaksin covid-19 booster atau dosis ketiga dengan menggarisbawahi masih adanya jutaan orang yang belum menerima satu dosis pun.

"Saya tidak akan tinggal diam ketika perusahaan dan negara yang mengendalian pasokan global vaksin covid-19 berpikir orang miskin di dunia cukup hanya mendapatkan sisa-sisa saja," kecam Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyeus.

Berbicara dari markas WHO di Jenewa, Tedros mendesak negara-negara kaya dan produsen vaksin untuk memprioritaskan vaksin covid-19 dosis pertama bagi para pekerja kesehatan dan populasi rentan di negara miskin ketimbang menyediakan dosis booster.

Baca juga: Korsel Susun Rencana Hidup Lebih Normal dengan Covid-19

"Kami tidak ingin melihat vaksin booster diberikan kepada ornag sehat yang telah divaksin penuh," tegasnya.

WHO, bulan lalu, meminta agar ada moratorium vaksin covid-19 booster hingga akhir September untuk mengatasi kesenjangan parah pada distribusi vaksin antara negara kaya dan negara miskin.

Namun, Tedors, Rabu (8/9), mengakui hanya ada sedikit perubahan di dunia setelah permintaan WHO itu.

"Karenanya, saya hari ini menyerukan perpanjangan moratorium itu setidaknya hingga akhir tahun," kata Tedros.

Negara-negara kaya telah berjanji untuk mendonasikan lebih dari 1 miliar dosis covid-19 ke negara miskin namun hanya kurang dari 15% yang terwujud.

"Kami tidak butuh janji-janji. Kami butuh vaksin," tegas Tedros.

Sementara itu, Washington menolak melakukan moratorium vaksin booster dengan menegaskan Presiden Joe Biden akan melakukan yang diperlukan untuk melindungi warga Amerika Serikat (As).

'Kami melakukan keduanya. Kami rasa kami bisa melakukan keduanya dan akan melanjutkan melakukan keduanya," ujar Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik