Bertemu PM Israel, Biden Bahas Nuklir Iran dan Isu Keamanan

Nur Aivanni
28/8/2021 13:45
Bertemu PM Israel, Biden Bahas Nuklir Iran dan Isu Keamanan
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan PM Israel Naftali Bennet di Gedung Putih. ​​​​​​​(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennet pada Jumat waktu setempat. Kedua pemimpin negara membahas persoalan nuklir Iran dan hubungan keamanan bilateral AS-Israel.

Awalnya, Biden dijadwalkan bertemu dengan Bennett pada Kamis waktu setempat. Namun, insiden serangan mematikan di Kabul, Afghanistan, membuat Gedung Putih untuk mengatur ulang pertemuan. 

Dalam pertemuan tersebut, Biden menegaskan kembali komitmen teguh AS terhadap keamanan Israel. Serta, mendukung negara itu untuk memperdalam hubungannya dengan negara-negara Arab dan Islam.

Baca juga: AS Siap Kerja Sama dengan Israel dan Maroko Ciptakan Perdamaian

"Kami juga membahas ancaman dari Iran dan komitmen kami untuk memastikan Iran tidak pernah mengembangkan senjata nuklir," jelas Biden. 

"Namun, kami mengutamakan diplomasi, melihat ke mana itu membawa kami. Tetapi jika diplomasi gagal, kami siap untuk beralih ke opsi lain," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Bennet turut menyampaikan dukacita mendalam atas warga AS yang menjadi korban dalam serangan di Kabul. Dia mengatakan bahwa program nuklir Iran sebagai topik utama dalam diskusi dengan Biden. 

Baca juga: Menlu Israel: Tidak Ada Negara Palestina dalam Pemerintahan Bennett

"Kami mengembangkan strategi yang komprehensif dengan dua tujuan. Pertama, untuk menghentikan Iran dari agresi regionalnya. Kedua, secara permanen menjauhkan Iran dari kemampuan untuk meledakkan senjata nuklir," papar Bennet.

Diketahui, Israel menentang upaya diplomatik Biden untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015, yang secara resmi dikenal Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). Washington dan Teheran melakukan beberapa putaran pembicaraan tidak langsung di Wina, Ibu Kota Austria, Wina, sejak April lalu.

Namun, proses pembicaraan terhenti selama berminggu-minggu, karena kedua pihak tidak dapat menyelesaikan perbedaan. Kedua pemimpin juga memiliki pandangan yang berbeda terkait masalah Palestina-Israel. Biden menyatakan dukungan untuk solusi dua negara, namun gagasan itu ditolak Bennett.(Xinhua/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya