Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PASUKAN AS yang membantu mengevakuasi warga Afghanistan untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban bersiaga untuk serangan lebih lanjut pada Jumat (27/8). Hal itu setelah bom bunuh diri ISIS yang menewaskan sedikitnya 92 orang, termasuk 13 anggota militer AS, tepat di luar bandara Kabul.
Gedung Putih mengatakan beberapa hari berikutnya dari operasi evakuasi AS yang sedang berlangsung akan menjadi paling berbahaya.
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat yakin masih ada ancaman yang "spesifik dan kredibel" terhadap bandara setelah pemboman di salah satu gerbangnya.
"Kami tentu siap dan mengharapkan upaya di masa depan," kata Kirby kepada wartawan di Washington.
"Kami memantau ancaman ini, sangat, sangat spesifik, hampir secara real time," ucapnya.
Pasukan AS dan sekutu tengah berlomba untuk menyelesaikan evakuasi warga mereka dan warga Afghanistan yang rentan dan untuk menarik diri dari Afghanistan dengan batas waktu 31 Agustus.
Baca juga: AS Minta Warganya untuk Segera Tinggalkan Gerbang Bandara di Kabul
Pada hari terakhir, 12.500 orang lainnya dievakuasi termasuk lebih dari 300 warga Amerika, kata para pejabat AS. Sebanyak sekitar 5.100 orang Amerika telah dievakuasi, tambah pejabat AS, dengan sekitar 500 lainnya menunggu untuk pergi. Sementara ribuan orang telah dievakuasi, mereka kalah jumlah dengan mereka yang tidak bisa keluar.
Beberapa media AS termasuk New York Times mengutip pejabat kesehatan setempat yang mengatakan hingga 170 orang, tidak termasuk tentara AS, tewas dalam serangan itu.
Ribuan orang telah berkumpul di luar bandara untuk mencoba naik ke penerbangan evakuasi sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus. Serangan itu merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan AS di Afghanistan dalam satu dekade.
Pasukan Taliban telah mengambil posisi di bandara Kabul dan siap untuk mengambil kendali penuh pada awal akhir pekan ini, segera setelah pasukan AS pergi, kata dua tokoh senior Taliban.
Seorang komandan senior mengatakan pasukan Taliban telah mengambil alih sebagian besar bandara.
"Tidak hanya sebagian kecil di mana orang Amerika masih berada," katanya.
"Begitu orang Amerika pergi, mereka hanya perlu memberi kami sinyal dan kami akan mengambil alih," kata pejabat kedua Taliban.
Kirby pun membantah pernyataan Taliban itu, dengan mengatakan kepada wartawan bahwa bagian militer bandara tetap di bawah kendali AS.
"Mereka tidak bertanggung jawab atas gerbang mana pun. Mereka tidak bertanggung jawab atas operasi bandara mana pun. Itu masih di bawah kendali militer AS," ucap Kirby. (Straits Times/OL-5)
Pemerintahan Donald Trump pertimbangkan insentif besar untuk Iran, termasuk dana US$30 miliar untuk program nuklir sipil dan pelonggaran sanksi.
PEMIMPIN Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Iran atas kemenangan besar atas Israel dan Amerika Serikat.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Iran Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat saat menghadiri perayaan kemenangan.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Penutupan jalur penting pengiriman minyak itu telah beberapa kali disuarakan oleh otoritas Iran sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa telah terjadi kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved