Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tentara Myanmar Dilaporkan Serang Petugas Medis

 Atikah Ishmah Winahyu
11/8/2021 08:58
Tentara Myanmar Dilaporkan Serang Petugas Medis
Para sukarelawa yang mengenakan APD memakamkan warga yang diduga terinfeksi Covid-19 di Distrik Taungoo, Bago, Myanmar.(Ye Aung Thu / AFP)

KELOMPOK hak asasi melaporkan bahwa tentara Myanmar melakukan setidaknya 252 serangan dan ancaman terhadap petugas kesehatan sejak kudeta 1 Februari, menewaskan sedikitnya 25 petugas medis dan menghambat respons terhadap wabah Covid-19 yang bertambah kembali.

“Lebih dari 190 petugas kesehatan telah ditangkap dan 86 penggerebekan di rumah sakit dilakukan sejak kudeta,” kata laporan Insecurity Insight, Physicians for Human Rights (PHR), dan Johns Hopkins University Center for Public Health and Human Rights (CPHHR).

Mereka mengidentifikasi 15 insiden di mana respons terhadap wabah Covid-19 terhambat, termasuk penyitaan peralatan perlindungan pribadi dan pasokan oksigen untuk penggunaan eksklusif tentara.

Beberapa pusat perawatan Covid-19 terpaksa ditutup, menurutnya.

"Petugas kesehatan telah dipaksa bersembunyi karena takut ditangkap atau setelah surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap mereka," kata laporan itu.

"Dalam beberapa kasus, anggota keluarga mereka malah ditangkap,” imbuhnya.

Juru bicara junta atau kementerian kesehatan Myanmar tidak dapat dihubungi untuk mengomentari laporan tersebut.

Sistem kesehatan Myanmar sebagian besar telah runtuh sejak tentara menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, dengan banyak pekerja medis bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil dalam pemogokan untuk memprotes aturan junta.

Otoritas militer telah mengimbau para dokter untuk kembali bekerja dan menyerukan kerja sama publik untuk mencoba mengekang wabah terbaru virus korona, yang sejauh ini paling serius melanda negara berpenduduk sekitar 54 juta orang itu.

Rata-rata hampir 300 orang meninggal dalam sehari akibat covid-19 selama seminggu terakhir, berdasarkan angka resmi yang menurut petugas medis masih minim karena kurangnya pengujian.

“Wabah itu dikendalikan sampai batas tertentu karena upaya para pejabat dan masyarakat,” kata pemimpin junta Min Aung Hlaing seperti dikutip oleh Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah dan menjadi corong junta militer.

Laporan oleh kelompok hak asasi mengatakan bahwa sementara tentara berada di belakang sebagian besar serangan terhadap pekerja medis, beberapa telah dilakukan oleh kelompok bersenjata yang menentang junta, termasuk ledakan bom di dekat rumah sakit dan serangan terhadap konvoi militer yang dilaporkan ke akan membawa obat-obatan. (Aiw/Straitstimes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya